Pemprov Jawa Barat Rombak Tata Ruang untuk Sejahterakan Warga dan Jaga Alam

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah melakukan penataan ulang menyeluruh terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) demi menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, seusai memimpin rapat sinkronisasi RTRW di Kantor Bappeda Jawa Barat, Jalan Ir. Djuanda, Kota Bandung, Kamis, 3 Juli 2025.

“RTRW bukan hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi menjadi panduan untuk 50 hingga 100 tahun ke depan. Prinsipnya, tata ruang yang kita bangun harus membuat masyarakat sejahtera, sesuai filosofi Jawa Barat: gemah ripah, repeh, rapih,” kata Herman dikutip pada Minggu 6 Juli 2025.

Ia menambahkan, penataan ruang bukan semata proyek teknokratik, tetapi ikhtiar jangka panjang membangun masa depan generasi mendatang. “Ruang bukan warisan dari leluhur, melainkan titipan yang harus kita jaga untuk anak cucu,” ucapnya.

Dalam menyusun RTRW yang baru, Pemprov Jabar menggandeng para ahli dari berbagai perguruan tinggi ternama guna memastikan akurasi data, perencanaan yang adaptif, serta keberlanjutan lingkungan.

Salah satu prioritas utama adalah percepatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Targetnya, seluruh RDTR rampung dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

“Kementerian ATR/BPN akan menanggung 50 persen pembiayaan. Sisanya menjadi tanggung jawab bersama antara Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota,” ujar Herman.

Penataan ruang baru akan menempatkan wilayah berdasarkan potensi dan daya dukung masing-masing. Zona industri seperti Bekasi, Karawang, dan Bogor akan tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sementara kawasan hulu seperti Sukabumi dan Cianjur difokuskan sebagai wilayah konservasi.

“Kita tidak bisa memaksakan industri di seluruh wilayah. Daerah dengan fungsi ekologis tinggi, seperti kawasan hulu dan pegunungan, harus kita lindungi. Pemerintah akan memberi insentif agar masyarakat tetap semangat menjaga ekosistem,” tegasnya.

Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, menyatakan dukungannya terhadap langkah strategis yang diambil Pemprov Jabar.

“Kami berharap RTRW Jawa Barat tidak hanya mendorong percepatan investasi, tapi juga memberi dampak nyata bagi kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Suyus menilai pendekatan Jawa Barat yang mengedepankan keberlanjutan dan keseimbangan antar wilayah dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia.

Dengan penataan ruang yang berpihak pada rakyat dan lingkungan, Jawa Barat membidik masa depan yang lebih tertata, berkelanjutan, dan menyejahterakan.

 

 

Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup