Pemerintah Dorong Pemanfaatan Cek Kesehatan Gratis, Sudah 8,2 Juta Warga Berpartisipasi

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengajak masyarakat untuk aktif memanfaatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas sebagai langkah awal dalam mendeteksi penyakit secara dini dan mendorong budaya hidup sehat.

Ajakan tersebut disampaikan Wamenkes dalam acara Gerakan Bersama Kelurahan Siaga TB yang digelar di GOR Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Rabu (18/6/2025).

“Ayo manfaatkan Cek Kesehatan Gratis. Harus ada kesadaran untuk menjaga kesehatan agar mengetahui jika ada penyakit sehingga bisa ditangani,” ujar Dante.

Menurutnya, hingga saat ini tercatat 8,2 juta warga telah memanfaatkan layanan CKG yang diluncurkan pada 10 Februari 2025. Angka ini diperkirakan akan meningkat signifikan seiring dimulainya kembali aktivitas belajar-mengajar, mengingat program ini juga menyasar kalangan pelajar.

Dante menjelaskan, hasil dari layanan ini menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan prioritas penanganan penyakit ke depan.

“CKG memberikan gambaran kepada pemerintah tentang penyakit yang perlu menjadi fokus. Karena itu, kami ajak masyarakat untuk menggunakan layanan ini secara maksimal,” tambahnya.

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa di wilayahnya sebanyak 39.779 warga telah memanfaatkan layanan CKG di berbagai Puskesmas. Ia menekankan bahwa masyarakat tidak perlu menunggu momen tertentu seperti peringatan ulang tahun kota untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Pemerintah sudah memfasilitasi, kini kami ajak masyarakat untuk sadar hidup sehat. Layanan ini sepenuhnya gratis dan tersedia di fasilitas kesehatan terdekat,” kata Sachrudin.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkapkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, sebanyak 8,7 juta orang telah mendaftar sebagai peserta CKG. Tiga provinsi dengan cakupan pemeriksaan tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Menurut data, partisipasi perempuan dalam program ini lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

“Masalah gigi, hipertensi, diabetes, dan obesitas menjadi penyakit yang paling banyak ditemukan dari hasil pemeriksaan CKG,” ungkap Menkes.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik jika terdeteksi memiliki risiko penyakit serius seperti stroke, jantung, atau ginjal, karena semuanya dapat ditindaklanjuti dengan layanan lanjutan selama peserta aktif dalam program BPJS Kesehatan.

“Lebih baik menjaga kesehatan daripada mengobati. Jangan tunggu sakit baru berobat,” tegas Budi.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, menyebut bahwa program CKG dirancang untuk menjangkau seluruh penduduk Indonesia, dengan target 280 juta peserta hingga 2029. Pada tahun pertama ini, pemerintah menargetkan 60 juta peserta dengan anggaran sebesar Rp4,7 triliun yang dialokasikan dari APBN 2025.

Pemerintah berharap program ini mampu membangun budaya preventif dalam masyarakat dan menekan beban pembiayaan kesehatan di masa depan.

 

 

 

Foto: Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup