Indonesia dan Yordania Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi, Dorong Inovasi Sains dan Teknologi

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), terus memperluas kerja sama bilateral dengan Yordania di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong inovasi dan meningkatkan daya saing kedua negara di sektor ekonomi berbasis pengetahuan.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Yordania pada April lalu.

“Kami berharap kerja sama ini segera terwujud dalam bentuk program nyata, seperti program beasiswa, pertukaran dosen tamu, dan pendanaan riset bersama. Ini menjadi peluang besar bagi kedua negara untuk berkolaborasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya dikutip dari Antara, Senin (2/6/2025).

Brian menekankan pentingnya membangun kolaborasi antarkampus di Indonesia dan Yordania. Menurutnya, pertukaran pelajar dan dosen serta penelitian bersama menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi teknologi. Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia membuka peluang bagi mahasiswa doktoral asal Yordania untuk melanjutkan studi di Indonesia, khususnya di bidang sains dan teknologi.

“Kami juga siap bekerja sama dalam harmonisasi sistem akreditasi agar lebih banyak universitas Indonesia dapat menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan tinggi di Yordania,” jelasnya.

Harmonisasi akreditasi ini menjadi penting, kata Brian, karena akan mempermudah pengakuan ijazah dan meningkatkan mobilitas akademik antara kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral ini, Indonesia dan Yordania juga membahas penguatan sistem akreditasi untuk menjembatani standar mutu akademik lintas negara. Indonesia sendiri telah meratifikasi sistem akreditasi Institutional Review Board (IRB) yang setara dengan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dari Amerika Serikat melalui Washington Accord. Hal ini diharapkan akan semakin membuka peluang kerja sama di sektor teknik dan teknologi terapan.

Sementara itu, Duta Besar Yordania untuk Indonesia, Sudqi Atallah Abdel Qader Al Omoush, menyampaikan apresiasi atas komitmen Indonesia dalam memperluas kerja sama pendidikan tinggi. Ia menyoroti reputasi pendidikan tinggi Yordania, khususnya dalam bidang kedokteran dan ilmu terapan, yang selama ini menjadi daya tarik mahasiswa internasional.

“Kami ingin membawa kerja sama ini ke level yang lebih tinggi. Selain bidang keagamaan dan bahasa, kami juga siap membuka akses lebih luas di sektor ilmu terapan, layanan medis, dan teknologi,” ujar Dubes Sudqi.

Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Yordania mendapatkan perlakuan yang sama dengan mahasiswa lokal, termasuk bebas biaya ekspatriat.

Kerja sama ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi perekonomian kedua negara. Dengan penguatan sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi, diharapkan lahir inovasi dan riset bersama yang mampu menghasilkan produk unggulan, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat daya saing Indonesia dan Yordania di kancah global.

Langkah ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Pemerintah berharap, berbagai potensi kolaborasi yang telah dibahas dapat segera diwujudkan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara.

 

Foto: Kemdiktisaintek RI 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup