RSUD Cabangbungin Buka Suara Soal Video Viral: Klarifikasi Lima Isu yang Menyulut Keresahan Publik

Bekasi – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin akhirnya angkat bicara menanggapi beredarnya video dan informasi yang menimbulkan keresahan publik beberapa waktu terakhir. Dalam siaran pers resmi yang dirilis pada Minggu, 6 Juli 2025, Direktur Utama RSUD Cabangbungin, dr. Erni Herdiani, menyampaikan klarifikasi atas lima isu yang mencuat ke publik.

Lima poin yang menjadi sorotan adalah pemutusan hubungan kerja dengan tenaga outsourcing, dugaan kasus asusila, keluhan terhadap pelayanan pasien, jatuhnya bendera Merah Putih, serta desakan pencopotan direktur.

Pemutusan Tenaga Outsourcing: Didasari Audit Profesional

Dr. Erni menjelaskan, pemutusan kerja sama dengan penyedia jasa tenaga keamanan dan kebersihan yang akan berakhir 31 Juli 2025 dilakukan melalui proses evaluasi yang ketat. “Ini bukan keputusan sepihak atau dadakan. Kami berdasarkan analisis hukum, profesionalisme, serta akuntabilitas kontraktual,” ujar Erni.

Pihak rumah sakit juga menemukan adanya ketidaksesuaian dokumen penting seperti KTA dan sertifikat Gada Pratama yang ternyata tidak terdaftar, berdasarkan konfirmasi dari Polda Banten. Meski demikian, tenaga outsourcing dengan kinerja baik tetap diberikan peluang untuk direkrut kembali melalui mitra baru.

Keluhan Layanan Pasien: Kapasitas Terbatas, Hunian Melonjak

Terkait video viral yang menampilkan pasien diduga dibiarkan menunggu di Unit Gawat Darurat (UGD), pihak RSUD menyatakan informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.

“Penempatan pasien kami lakukan sesuai protokol medis, mempertimbangkan jenis penyakit, usia, hingga jenis kelamin,” jelasnya.

RSUD Cabangbungin saat ini hanya memiliki 50 tempat tidur. Sementara itu, tingkat keterisian (BOR) dalam tiga bulan terakhir telah menembus lebih dari 100 persen. Pemkab Bekasi, lanjut Erni, tengah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk pengembangan kapasitas rumah sakit.

Kasus Asusila: Dokter Sudah Diberhentikan

Isu dugaan asusila yang melibatkan tenaga medis di RSUD Cabangbungin juga turut diklarifikasi. Menurut dr. Erni, kasus tersebut telah ditindaklanjuti sejak tahun lalu.

“Kami sudah melakukan investigasi internal, melibatkan Komite Etik dan organisasi profesi. Dokter yang bersangkutan telah diberhentikan per 1 Mei 2024,” ucapnya.

Jika terdapat pihak yang merasa menjadi korban, pihak rumah sakit menyatakan tidak akan menghalangi proses hukum yang berlaku.

Bendera Jatuh: Insiden Tak Disengaja

Tudingan pelecehan terhadap simbol negara akibat jatuhnya bendera Merah Putih pun dijawab. Dr. Erni menyatakan insiden tersebut terjadi saat proses pengeringan bendera.

“Kain terlepas dari pengaitnya. Tidak ada unsur kesengajaan ataupun niat buruk. Kami menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme,” katanya.

Tuntutan Copot Direktur: Didorong Kepentingan?

Desakan sejumlah pihak untuk mencopot direktur rumah sakit turut disoroti. Dr. Erni menyebut RSUD Cabangbungin saat ini justru mencatatkan berbagai capaian positif. Rumah sakit yang menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan milik pemerintah di wilayah utara Kabupaten Bekasi itu, telah meraih Juara 1 Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2024, serta masuk lima besar inovasi dengan program unggulan “Rusa Berlian”.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) rumah sakit mencapai angka 90 (kategori sangat baik), dan indeks reformasi birokrasi berada di angka 83,24 (kategori A). Bed Occupancy Rate (BOR) juga meningkat tajam dari 17,4 persen pada 2022 menjadi 116,59 persen pada pertengahan 2025.

Dr. Erni sendiri tercatat sebagai salah satu dari tiga besar PNS Berprestasi Jawa Barat tahun 2024 dan menjadi perwakilan provinsi dalam Anugerah ASN tingkat nasional.

“Tuntutan pencopotan direktur harus dilihat motifnya. Jika tidak berdasar dan merugikan nama baik seseorang, hal itu bisa dikategorikan sebagai pencemaran nama baik,” tegasnya.

Terbuka untuk Evaluasi

Menutup keterangannya, dr. Erni menyampaikan permohonan maaf jika masih terdapat kekurangan dalam pelayanan. Ia menegaskan komitmen RSUD Cabangbungin untuk terus membangun zona integritas dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

“Kami terbuka terhadap kritik yang membangun dan akan terus berbenah untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup