Jateng Gaet Singapura Kembangkan Ekonomi Hijau, Targetkan Investasi Energi Terbarukan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Singapura untuk memperluas investasi dalam sektor ekonomi hijau, khususnya di kawasan-kawasan industri yang tengah berkembang. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa hubungan ekonomi antara Jateng dan Singapura terus menunjukkan tren positif, terutama dalam lima tahun terakhir.
“Investasi dari Singapura terus meningkat tiap tahun. Pada triwulan I 2025 saja, nilainya sudah tembus Rp2,081 triliun, dan tren ini masih akan terus naik,” ujar Luthfi, usai menerima kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, di Semarang, Selasa, 1 Juli 2025.
Realisasi investasi dari Singapura ke Jateng tercatat naik signifikan dari Rp1,9 triliun pada 2021 menjadi Rp8,6 triliun pada 2024. Menurut Luthfi, tren tersebut menjadi bukti bahwa Jateng semakin dipercaya sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.
Ke depan, fokus kerja sama diarahkan pada sektor ekonomi hijau, meliputi pengembangan energi terbarukan seperti panel surya, bio-migas, dan panas bumi. “Potensi energi baru terbarukan kami sangat besar, tinggal bagaimana kita bisa menarik investor untuk mewujudkannya,” kata Luthfi, yang sebelumnya menjabat Kapolda Jateng.
Selain sektor energi, Jateng juga menawarkan peluang kerja sama di bidang pariwisata, UMKM, dan produk-produk unggulan daerah seperti bawang merah, ayam, serta kopi. Produk-produk ini ditargetkan bisa masuk ke pasar Singapura melalui kerja sama dengan provinsi-provinsi di Kepulauan Riau yang sudah memiliki jaringan dagang di negara tersebut.
“Kami ingin memanfaatkan jalur dagang yang sudah mapan di Singapura untuk memperkenalkan produk lokal Jateng. Dalam waktu dekat, tim kami akan melakukan kunjungan balasan ke Singapura untuk memperkuat komunikasi dan penjajakan investasi,” ungkap Luthfi.
Sementara itu, Dubes Singapura Kwok Fook Seng mengapresiasi perkembangan industri di Jawa Tengah yang dinilai sangat aktif dan progresif. Ia menyebut kawasan industri seperti Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai contoh sukses pengembangan industri di daerah.
“Singapura melihat banyak potensi kerja sama di Jawa Tengah, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. Para investor sangat tertarik jika ada jaminan ketersediaan energi baru terbarukan,” kata Kwok.
Menurut Kwok, kemitraan antara Singapura dan Jateng menjadi fondasi penting dalam mendukung hilirisasi industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ia optimistis hubungan bilateral ini akan terus berkembang.
“Jawa Tengah dan Singapura telah memiliki hubungan yang erat. Sekarang waktunya memperluas kerja sama ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Kwok.
Foto: HO-Pemprov Jateng