148 Calon Ulama Ikuti Seleksi PKU MUI Kabupaten Bekasi 2025: Cetak Kader Fikih Melek Teknologi untuk Dakwah Global

Sebanyak 148 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bekasi mengikuti proses seleksi calon Mahasantri Pendidikan Kader Ulama (PKU) Jilid III yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi tahun 2025. Program ini menjadi salah satu langkah konkret MUI dalam mencetak generasi ulama yang kompeten, moderat, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk dalam pemanfaatan teknologi untuk dakwah.

Seleksi berlangsung selama dua hari, 13–14 Juni 2025, bertempat di Aula Lantai IV Gedung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik), Kecamatan Cikarang Pusat.

Sekretaris MUI Kabupaten Bekasi, Ahmad Sanukri, saat membuka kegiatan seleksi secara resmi, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang tinggi. Ia menekankan bahwa proses seleksi dilakukan secara objektif dan transparan, tanpa adanya titipan ataupun kuota wilayah.

“Saya sangat mengapresiasi para peserta. Tahun ini, seleksi dilakukan murni berdasarkan kompetensi. Tidak ada afirmasi khusus, tidak ada kuota kecamatan. Semua melalui tahapan yang ketat dan adil,” tegas Ahmad Sanukri dikutip dari akun bekasikab.go.id, Minggu (15/6/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa PKU Jilid III menitikberatkan pada pembentukan kader ulama yang unggul dalam bidang fiqih, tafsir, dan hadits, namun juga cakap dalam pemanfaatan teknologi informasi. Para calon ulama akan dibekali keterampilan digital untuk mendukung peran mereka dalam berdakwah secara lebih luas dan efektif di era digital.

“Target kami adalah mencetak ahli fiqih yang juga melek digital. Mereka akan dilatih untuk bisa mengakses referensi klasik secara daring dan memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah yang produktif,” ujarnya.

Koordinator Penerimaan Mahasantri Baru PKU 2025, KH Dahli Ahmad, menambahkan bahwa rangkaian seleksi terdiri atas dua tahapan utama: tes tulis berbasis komputer (CBT) dan tes lisan. Ujian lisan meliputi kemampuan membaca Al-Qur’an, wawasan kebangsaan dan moderasi beragama, kemampuan membaca kitab kuning, serta penguasaan bahasa Arab dan Inggris.

“Dari 148 pendaftar, sebanyak 133 peserta lolos seleksi administrasi. Namun, 21 orang di antaranya mengundurkan diri, sehingga tersisa 112 peserta yang mengikuti tahapan seleksi. Dari jumlah itu, hanya 40 terbaik yang akan diterima sebagai Mahasantri PKU Jilid III,” jelas KH Dahli Ahmad.

Pendaftaran calon peserta PKU Jilid III ini dibuka sejak 15 Mei hingga 8 Juni 2025, disusul dengan seleksi berkas pada 9–10 Juni dan pengumuman hasil administrasi pada 11 Juni. Program ini menjadi bagian dari upaya MUI Kabupaten Bekasi dalam memperkuat peran ulama di tengah masyarakat sekaligus merespons tantangan dakwah modern yang kini tak lepas dari dunia digital.

PKU MUI Bekasi kini dipandang sebagai model pendidikan ulama kontemporer yang relevan dengan zaman, tanpa meninggalkan akar-akar keilmuan Islam klasik.

 

 

Foto: bekasikab.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup