Presiden Prabowo Targetkan Masalah Sampah Tuntas pada 2029, Instruksikan Kolaborasi Lintas Kementerian

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menargetkan penyelesaian tata kelola sampah nasional pada tahun 2029. Target ambisius ini menjadi salah satu prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (11/6/2025), Presiden Prabowo memerintahkan sejumlah menteri untuk segera berkoordinasi dan mempercepat penyelesaian masalah pengelolaan sampah. Para pejabat yang diminta bergerak cepat antara lain Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani.

“Bapak Presiden sudah menargetkan dalam RPJMN-nya bahwa pada tahun 2029 masalah sampah harus selesai. Karena itu, berbagai strategi telah kami susun melalui pendekatan di hulu dan hilir,” ungkap Menteri Hanif Rabu (11/6/2025).

Pendekatan di tingkat hulu mencakup pembangunan Tempat Pengolahan Sampah reduce, reuse, recycle (TPS-3R) serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Sementara di tingkat hilir, pemerintah akan fokus pada teknologi konversi sampah menjadi energi (waste-to-energy/WTE) dan produksi Refuse-Derived Fuel (RDF).

Untuk mendukung percepatan program ini, Presiden Prabowo juga memerintahkan seluruh kementerian terkait agar menjalin sinergi dengan pemerintah daerah. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, yang menempatkan pemerintah daerah sebagai pihak utama dalam pengelolaan sampah di wilayah masing-masing.

“Nantinya kami akan berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri untuk membahas langkah-langkah konkret bersama pemerintah daerah,” kata Hanif.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan pemerintah telah mengidentifikasi 33 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang akan dikembangkan sebagai proyek WTE.

“Kami akan mengubah TPA menjadi pusat konversi sampah menjadi energi. Di sinilah peran penting Danantara,” ujarnya.

Kepala BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan kesiapan pihaknya untuk berinvestasi dalam proyek-proyek WTE di berbagai daerah. Ia juga menambahkan bahwa Danantara akan menggandeng sektor swasta guna memperkuat pendanaan dan percepatan implementasi proyek.

“Danantara siap berkolaborasi dengan investor swasta agar target pengelolaan sampah nasional tercapai sesuai arahan Presiden,” tegas Rosan.

Upaya lintas sektor ini menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.

 

 

 

Foto: HO-BPMI Sekretariat Presiden

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup