1,3 Juta KPM Gagal Terima Bansos, Kemensos Telusuri Kendala Teknis dan Validitas Data
Kementerian Sosial (Kemensos) mengungkapkan bahwa sebanyak 1.323.459 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengalami gagal transfer bantuan sosial. Permasalahan ini diduga terjadi akibat berbagai kendala teknis, mulai dari rekening yang tidak aktif hingga ketidaksesuaian data penerima.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (18/6/205). Ia menjelaskan bahwa Kemensos kini tengah melakukan penelusuran mendalam terhadap penyebab kegagalan penyaluran tersebut, dengan menggandeng sejumlah lembaga terkait, seperti Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Kalau rekeningnya tidak aktif, atau ada perbedaan antara nama dan nomor rekening, tentu tidak bisa disalurkan,” ujar Syaifullah, yang akrab disapa Gus Ipul.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar dari 1,3 juta KPM itu sebelumnya sempat menerima bantuan pada triwulan pertama tahun ini. Namun pada penyaluran berikutnya, muncul dugaan ketidaksesuaian data, terutama terkait validitas rekening yang digunakan.
Gus Ipul menegaskan, jika hasil pendalaman nanti menunjukkan adanya penyalahgunaan rekening atau ketidaksesuaian identitas dengan penerima bantuan yang sah, maka bantuan akan segera dicabut.
“Jika memang tidak sesuai dengan data, ya pasti akan kita cabut,” tegasnya.
Menanggapi situasi ini, Kemensos juga mengimbau masyarakat yang merasa berhak tetapi belum menerima bantuan, agar segera melapor melalui kanal resmi seperti aplikasi “Cek Bansos”, pendamping sosial, dinas sosial daerah, atau langsung ke BPS setempat. Masyarakat diharapkan menyertakan bukti pendukung agar aduan bisa segera ditindaklanjuti.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
Foto: Antara