Kemenag Tegaskan Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan melalui Beasiswa Garuda 2025
Kementerian Agama kembali menegaskan komitmennya dalam menjamin akses pendidikan yang berkualitas, adil, dan menyeluruh bagi seluruh anak bangsa. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam acara Penganugerahan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4 dan Beasiswa Garuda Tahun 2025, yang digelar di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dalam ajang strategis tersebut, sebanyak 400 siswa dari berbagai SMA dan madrasah di seluruh Indonesia menerima beasiswa Garuda 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mencetak sumber daya manusia unggul untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Para penerima beasiswa akan melanjutkan studi ke lebih dari 100 perguruan tinggi terkemuka di dunia, termasuk 45 siswa yang telah diterima di kampus-kampus elite di Amerika Serikat. Namun, akibat kendala proses visa, pemerintah tengah menyiapkan opsi relokasi ke sejumlah universitas terbaik di Inggris.
Amien Suyitno menjelaskan bahwa penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan dukungan finansial, tetapi juga pembekalan wawasan kebangsaan, kesiapan adaptasi global, dan dorongan untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan mereka.
“Kami memastikan bahwa pendidikan tidak boleh menjadi eksklusif hanya untuk kelompok tertentu. Negara harus hadir menjamin bahwa setiap anak Indonesia memperoleh layanan pendidikan yang layak, bermutu, dan relevan dengan tantangan zaman,” tegas Amien.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi lintas kementerian dalam menjamin pendidikan yang inklusif dan merata. Menanggapi pertanyaan soal dampak putusan Mahkamah Konstitusi terkait kebijakan sekolah gratis, Amien menyebut bahwa Kemenag tengah melakukan koordinasi intensif bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Bappenas untuk menghitung ulang kebutuhan biaya pendidikan.
“Kami sedang menyusun skema pembiayaan yang benar-benar menjamin keadilan, agar tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dalam mengakses pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amien menegaskan bahwa arah kebijakan pendidikan Islam saat ini mengarah pada transformasi digital, peningkatan keunggulan akademik, serta penguatan karakter kebangsaan.
Program Beasiswa BIM dan Garuda, menurutnya, tidak sekadar mendukung studi ke luar negeri, namun juga menjadi investasi jangka panjang negara dalam menyiapkan generasi pelopor perubahan yang mampu membimbing generasi berikutnya dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.
Foto: Kementerian Agama RI