Stasiun Bekasi Catat Lebih dari 3 Juta Pengguna Commuter Line hingga April 2025

Stasiun Bekasi terus menunjukkan geliatnya sebagai simpul transportasi strategis di wilayah Kota Bekasi. Sepanjang tahun 2025 hingga April, volume pengguna Commuter Line yang naik di stasiun ini tercatat sebanyak 3.575.241 orang, sementara jumlah pengguna yang turun mencapai 3.391.721 orang.

Data ini disampaikan oleh Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan. “Sepanjang tahun 2024 lalu, total pengguna yang dilayani sebanyak 10.890.061 orang, naik 15,5 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 9.426.792 orang,” ujarnya dari siaran persnya, Senin (26/5/2025).

Leza menambahkan, layanan perjalanan Commuter Line di Stasiun Bekasi juga terus bertambah tiap tahunnya.

“Tahun ini terdapat 281 perjalanan Commuter Line tiap harinya, naik 19 perjalanan dari total perjalanan di tahun 2024 yang sebanyak 262 perjalanan per hari,” jelasnya.

Dalam upaya mendukung perkembangan dan penataan kawasan Stasiun Bekasi, KAI Commuter yang diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto, dan KAI Services melalui Direktur Utama Ririn Widi Astutik, bersama Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta DJKA, Ferdian Suryo Adhi Pramono, melakukan audiensi dengan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, pada Kamis (22/5) di Kantor Wali Kota Bekasi.

“Audiensi ini membahas penataan kawasan di sekitar Stasiun Bekasi, termasuk integrasi transportasi umum yang digunakan masyarakat untuk menuju dan dari Stasiun Bekasi,” ungkap Leza.

Stasiun Bekasi sendiri merupakan stasiun integrasi antara Commuter Line dengan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ). Selain itu, stasiun ini terhubung dengan Bus Trans Patriot Bekasi, angkutan perkotaan, serta layanan ojek daring.

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas pengembangan kawasan permukiman berbasis Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun-stasiun Kota Bekasi, mulai dari Stasiun Kranji hingga Stasiun Bekasi Timur. Pengaturan alur masuk dan keluar kendaraan serta pengelolaan area parkir yang saat ini dikelola KAI Services turut menjadi perhatian.

Pengembangan Stasiun Bekasi juga menjadi bagian dari proyek nasional Double-Double Track Manggarai-Cikarang yang dilaksanakan oleh BTP 1 Jakarta. Proyek ini bertujuan memisahkan jalur Commuter Line dan Kereta Api Jarak Jauh untuk meningkatkan kapasitas, keandalan waktu tempuh, frekuensi layanan, serta kenyamanan penumpang.

Leza berharap, koordinasi yang berkesinambungan antara KAI Commuter, DJKA Kementerian Perhubungan, dan Pemerintah Kota Bekasi dapat mewujudkan kawasan Stasiun Bekasi yang terintegrasi.

“Dengan kenyamanan dan kemudahan transportasi umum, diharapkan makin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum sebagai pilihan mobilitas harian mereka,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup