Kementerian Agama Dorong Inovasi Digitalisasi Al-Qur’an untuk Dunia Pendidikan

Transformasi digital dalam pendidikan Islam terus diperkuat oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ). Sejak peluncurannya pada 2019 hingga April 2025, platform layanan Qur’an Kemenag tercatat telah diakses oleh 55.873.751 pengguna dari berbagai kalangan.

Data tersebut diungkapkan oleh Kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi dalam kegiatan Penjaminan Mutu dan Evaluasi Kegiatan (PMEK) di Jakarta Timur, Kamis (22/5/2025). Menurutnya, capaian ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk mendalami Al-Qur’an.

“Jumlah pengguna ini menunjukkan bahwa layanan Qur’an Kemenag diminati dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kita harus terus berinovasi agar layanan ini semakin baik, relevan, dan mudah diakses,” ujar Abdul dari keterangannya di halaman resmi Kementrian Agama RI, Sabtu (24/5/2025).

Empat platform menjadi penyumbang angka tersebut, yakni Website Qur’an Kemenag (53.766.401 pengguna), Qur’an Kemenag In Word (1.175.728), Qur’an Kemenag versi Android (893.616), dan versi iOS (38.003). Demi menjawab tantangan era digital, LPMQ kini melakukan penyederhanaan akses, khususnya versi web, agar pengguna tidak lagi dibebani dengan instalasi aplikasi.

“Sekarang bukan zamannya instalasi aplikasi. Kalau kita masih mengharuskan pengguna menginstal, mereka bisa jadi beralih ke layanan lain. Cukup login dengan email atau akun Facebook, tidak perlu install lagi,” jelas Abdul Aziz.

Inovasi ini menjadi bagian penting dari pengembangan literasi digital dalam pendidikan keagamaan. Salah satunya adalah pengembangan fitur Chat Qur’ani berbasis Artificial Intelligence (AI) yang memanfaatkan beragam kajian tafsir Al-Qur’an seperti Tafsir Tahlili, Tematik, Ayat Kauniyah, dan Tafsir Wajiz.

Zarkasyi Afif, Penanggung Jawab Pengembangan Aplikasi Qur’an Kemenag, menyampaikan bahwa fitur ini akan memberikan akses interaktif kepada pelajar, guru, dan masyarakat umum dalam memahami isi Al-Qur’an secara lebih mendalam.

“Jika semua sudah siap dan terstruktur dengan baik, aplikasi Chat Qur’ani insyaallah akan segera kami luncurkan,” ungkap Zarkasyi.

Selain itu, LPMQ juga tengah membangun pusat data Al-Qur’an digital bernama Qur’an Pedia. Database ini dirancang menjadi fondasi pengembangan big data Qur’ani yang akan membuka peluang kolaborasi dengan platform digital berbasis AI, termasuk Meta dan Instagram.

“Kalau big data ini sudah kuat, kami optimis bisa menjalin kerja sama lintas platform. Semoga tahun ini bisa kita realisasikan,” ujarnya.

Langkah-langkah ini memperlihatkan komitmen Kemenag dalam mendukung pengembangan pendidikan berbasis teknologi serta memperluas akses masyarakat terhadap Al-Qur’an melalui kanal digital yang inklusif dan inovatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup