TNI AD Buka Peluang Anak Korban Ledakan Garut Jadi Prajurit, Wujud Tanggung Jawab Institusi
TNI Angkatan Darat (TNI AD) menyatakan komitmennya dalam memberikan tanggung jawab moral atas tragedi ledakan pemusnahan amunisi di Garut. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah membuka kesempatan bagi putra-putri korban untuk bergabung menjadi prajurit TNI AD.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, mengungkapkan bahwa TNI memberikan ruang kepada anak-anak dari keluarga korban untuk menjadi bagian dari institusi militer tersebut.
“TNI Angkatan Darat membuka peluang kepada seluruh putra-putri korban,” kata Brigjen Wahyu dalam pernyataan resmi, Rabu (14/5/2025).
Ia menambahkan, proses pembinaan terhadap anak-anak tersebut akan dilakukan oleh satuan kewilayahan TNI AD di wilayah Kabupaten Garut.
“Jajaran Kodim 0611/Garut akan memberikan pendampingan dan pembimbingan agar proses ini berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dalam insiden ledakan yang terjadi pada Senin (12/5/2025) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, sebanyak 13 orang tewas, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI. Seluruh korban sipil telah dikembalikan kepada keluarga dan dimakamkan.
Sebagai bentuk kepedulian, TNI AD juga telah menyalurkan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kami sampaikan juga bahwa tali asih kepada keluarga korban sudah diberikan,” ujar Wahyu.
Insiden ini menjadi perhatian nasional dan TNI AD menegaskan bahwa langkah-langkah pemulihan serta tanggung jawab sosial akan terus dilakukan terhadap para korban dan keluarganya.