Menag Beberkan Potensi Rp500 Triliun Pundi-Pundi Umat: Dari Kurban hingga Wakaf
Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar memaparkan sejumlah potensi besar pundi-pundi ekonomi umat yang dapat dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu disampaikan dalam pembukaan Konferensi Wakaf Internasional di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (15/11/2025).
“Ke depan ada lembaga atau sektor yang bisa kita kembangkan terkait pundi-pundi umat, salah satunya kurban,” ujar Menag Nasaruddin.
Menurutnya, jika kurban dikelola secara profesional dan terorganisir, omzet yang berputar dari aktivitas tersebut bisa mencapai Rp34 triliun per tahun. Namun, potensi itu belum bisa dimaksimalkan karena Indonesia masih bergantung pada impor hewan kurban.
Menag juga menyoroti sektor akikah yang berkaitan dengan angka kelahiran. Berdasarkan perhitungan Kementerian Agama dan Badan Pusat Statistik (BPS), perputaran uang dari pembelian kambing untuk akikah mencapai Rp10 triliun setiap tahun.
Potensi lainnya datang dari fidiah, yakni pembayaran bagi masyarakat yang tidak mampu berpuasa karena uzur atau sakit. Saat ini diperkirakan 10,5 persen penduduk Indonesia masuk kategori tersebut. Dengan hitungan Rp50 ribu per hari selama 30 hari, total dana fidiah yang bisa dikelola mencapai Rp2,5 triliun per tahun.
Belum termasuk dana dam atau denda jamaah haji. “Jika itu dibayarkan di Indonesia maka kita bisa mendapatkan dana sekitar Rp660 miliar, dengan estimasi harga kambing Rp2 juta per ekor,” kata Nasaruddin.
Selain itu, Menag menyebut potensi zakat mal yang mencapai Rp327 triliun, namun realisasi pengumpulan oleh Baznas baru Rp41 triliun. Untuk wakaf, potensi tahunannya diperkirakan Rp180 triliun, sementara yang baru terkumpul sekitar Rp3 triliun.
Menag menegaskan bahwa potensi besar ini perlu dioptimalkan melalui pengelolaan yang modern, transparan, dan berkelanjutan agar benar-benar memberi manfaat bagi kesejahteraan umat di seluruh Indonesia.
Foto: Dok. Kemenag RI








