Presiden Prabowo: Pembentukan Ditjen Pesantren Jadi Bukti Komitmen Pemerintah Perkuat Dunia Santri
Presiden Prabowo Subianto menjelaskan alasan pemerintah membentuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama RI. Hal itu disampaikannya saat memberikan ucapan selamat Hari Santri Nasional 1447 Hijriah kepada para santri, kiai, nyai, dan seluruh keluarga besar pesantren di Indonesia.
“Saya telah merestui usulan pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren. Ini menunjukkan prioritas strategis pemerintah untuk semakin memperhatikan, melindungi, memperkuat, dan meningkatkan kesejahteraan pondok pesantren,” kata Prabowo dalam siaran resmi Sekretariat Presiden, Jumat (24/10) malam, dikutip Minggu (26/10/2025).
Prabowo menegaskan, pembentukan Ditjen Pesantren merupakan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan berbasis pesantren.
Ia juga mengingatkan kembali peran besar para santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digelorakan KH Hasyim Asy’ari.
“Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 adalah tonggak penting dalam sejarah bangsa — sebuah perjalanan menuju Indonesia merdeka yang berdaulat dan bermartabat,” ujarnya.
Tahun ini, peringatan Hari Santri Nasional mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Menurut Prabowo, tema tersebut mencerminkan tekad santri untuk berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
Ia menekankan pentingnya santri beradaptasi dengan kemajuan global tanpa meninggalkan nilai keislaman dan keindonesiaan.
“Santri hari ini bukan hanya penjaga moral bangsa, tetapi juga pelopor kemajuan yang menguasai ilmu agama dan ilmu dunia, berakhlak, dan berdaya saing,” kata Prabowo.
Puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Jumat malam (24/10/2025).
Foto : Istimewa







