Prabowo Disambut Meriah di Arab Saudi: Salam Hangat dari Diaspora Indonesia

Kedatangan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Kota Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/7), dalam rangka lawatan resmi kenegaraan, berubah menjadi ajang temu kangen penuh haru dan semangat antara pemimpin negara dan warga Indonesia di perantauan.

Begitu turun dari kendaraan dinasnya dan melangkah ke area lobi hotel tempatnya menginap, Prabowo langsung disambut riuh sorakan dan lambaian bendera merah putih dari ratusan Warga Negara Indonesia (WNI). Anak-anak, pelajar, hingga tokoh masyarakat tampak berebut mendekat, seraya menyuarakan sambutan: “Selamat datang, Presiden Prabowo!”

Bahkan, seorang anak bernama Arsad Hanafana Al-Syarabi mendapat kesempatan berinteraksi langsung dengan Presiden. Dengan ramah, Prabowo menanyakan pekerjaan orang tua Arsad.

“Di KBRI, Pak,” jawabnya dengan polos.
“Belajar yang baik, ya,” pesan Presiden singkat.
“Siap, Pak!” seru Arsad dan rekan-rekannya serempak, seolah sedang mendapat motivasi langsung dari guru besar kehidupan.

Momen hangat ini tak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi warga, tetapi juga bagi Presiden sendiri yang tampak antusias membalas sapaan dan melayani permintaan foto dari para WNI.
Hanif Hasanuddin, pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Jeddah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menyaksikan langsung kedatangan kepala negara.

“Masya Allah, sangat antusias. Jarang bisa bertemu langsung dengan Presiden. Saya senang sekali beliau berkenan menjenguk kami di sini,” ujarnya.

Tak hanya masyarakat, sejumlah pejabat tinggi negara juga tampak hadir dalam penyambutan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Investasi, Menteri Agama, Kepala BPH (Badan Pengelola Haji), serta para pejabat dari KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah turut mendampingi. Mereka berdiri bersama diaspora, menunjukkan bahwa diplomasi Indonesia di luar negeri adalah urusan bersama: dari rakyat untuk rakyat.

Menurut keterangan Tim Media Presiden, kunjungan kenegaraan Prabowo ke Arab Saudi bukan sekadar agenda diplomatik kaku di balik meja konferensi. Ini adalah bentuk kehadiran simbolik sekaligus spiritual, penguat ikatan antara pemimpin dengan rakyatnya, bahkan jauh dari tanah air.

Dan di hari itu, di tengah gurun dan gedung-gedung tinggi Jeddah, kerinduan WNI pada Indonesia seolah terbayar lunas dengan satu jabat tangan dari sang Presiden.

 

 

 

 

Foto: HO-Tim Media Presiden Prabowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup