Prabowo Bertolak ke Arab Saudi, Buka Babak Baru Diplomasi Haji dan Politik Timur Tengah
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memulai lawatan kenegaraan perdananya dengan memilih Arab Saudi sebagai destinasi pertama. Kunjungan ini bukan sekadar simbolik. Di balik agenda resmi, terselip misi besar: memperkuat hubungan bilateral, merapikan tata kelola ibadah haji, hingga menata ulang peran Indonesia dalam dinamika politik Timur Tengah.
Presiden Prabowo lepas landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7/2025), disambut penghormatan militer dan deretan pejabat tinggi negara. Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin tampak hadir. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Wakil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mushari Althiyabi pun turut menyaksikan keberangkatan itu.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Arab Saudi menjadi tujuan utama sebelum Prabowo melanjutkan lawatan ke Brasil.
“Ini bukan hanya kunjungan seremonial. Presiden akan membahas berbagai isu strategis, mulai dari kerja sama politik, keamanan kawasan, hingga evaluasi besar penyelenggaraan haji,” kata Prasetyo.
Salah satu agenda utama adalah rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekkah. Ini menjadi bagian dari upaya reformasi besar-besaran pelayanan jemaah haji asal Indonesia yang akan berlaku mulai musim haji 2026. Presiden Prabowo disebut ingin memastikan bahwa penempatan jemaah Indonesia lebih manusiawi, efisien, dan terorganisir.
“Kebetulan waktu kunjungan ini sangat pas, setelah penyelenggaraan haji 1446 Hijriah usai. Jadi bisa langsung dievaluasi untuk perbaikan ke depan,” ujar Prasetyo.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud di Istana Al-Salam, Jeddah. Kedua pemimpin akan membahas penguatan kerja sama di bidang energi, investasi, hingga ketahanan pangan.
Diplomasi Prabowo kali ini juga menjadi penanda arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahannya: aktif, taktis, dan berbasis kepentingan nasional. Dalam rombongan ke Jeddah, Presiden turut didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Lawatan ke Arab Saudi ini bukan sekadar kunjungan perdana. Ia menjadi sinyal awal transformasi Indonesia dalam percaturan global terutama di kawasan dengan tensi geopolitik tinggi seperti Timur Tengah.
Foto: /HO-Biro Pers Sekretariat Presiden