Gedung Baru, Harapan Baru: Prabowo Resmikan ‘Rumah’ Rp Triliunan di Tengah Gatot Subroto

Di bawah langit mendung Jakarta, Senin pagi itu Wisma Danantara Indonesia berdiri tak sekadar sebagai bangunan bertingkat. Ia kini menyandang gelar sebagai “rumah besar” pengelolaan investasi negara, usai diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah seremoni yang sederhana, tapi penuh makna.

Dalam acara yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Presiden Prabowo hadir ditemani Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani. Peresmian ini menjadi tonggak pertama operasional resmi Danantara sebagai lembaga investasi negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025.

Tak ada kemegahan berlebihan. Setelah sambutan pembuka dari Rosan, Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin doa bersama. Lalu, Presiden Prabowo memotong tumpeng dan menyerahkannya kepada Rosan, sebuah gestur simbolik yang menyiratkan amanah berat telah diserahkan.

Dalam laporannya, Rosan tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan terima kasih kepada Presiden atas dukungannya yang “langsung dan lugas” dalam mendirikan kantor pusat Danantara. Ia menegaskan bahwa lembaganya kini membawahi 889 BUMN strategis dengan total aset kelolaan lebih dari 1 miliar dolar AS.

“Yang kami kelola bukan sekadar angka. Ini amanah negara,” ujar Rosan, penuh tekanan di setiap kata.

Ia menggambarkan Wisma Danantara sebagai ruang kolaboratif lintas sektor: pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga para pemangku kepentingan semua dipanggil untuk bersatu demi visi Indonesia Emas 2045.

Tak tanggung-tanggung, Danantara Indonesia bahkan membidik pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen per tahun, sesuai arahan Presiden Prabowo. Sebuah target ambisius yang coba diraih melalui kerja sama internasional.

Sejak diluncurkan awal tahun ini, Danantara sudah mengantongi komitmen investasi internasional senilai 7 miliar dolar AS dari negara-negara seperti Qatar, Rusia, China, dan Australia. Pada Juli mendatang, lembaga ini disebut akan menerima tambahan suntikan dana sebesar 10 miliar dolar AS dari perbankan global.

“Kepercayaan dunia kepada Indonesia sedang tinggi-tingginya. Tapi tentu ini bukan ajang euforia. Ini tanggung jawab besar,” imbuh Rosan, menutup sambutannya.

Peresmian ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk para menteri Kabinet Merah Putih, kepala lembaga, dan manajemen Danantara. Di antara kilauan nama dan angka, satu hal yang tak bisa disangkal: gedung itu bukan cuma bangunan, tapi simbol baru dari cara Indonesia menatap masa depan ekonominya.

 

 

 

 

 

Foto: HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup