Wakil Ketua MPR RI Dorong Edukasi Kekerasan Hingga ke Desa untuk Perlindungan Menyeluruh

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Lestari Moerdijat mengingatkan pentingnya edukasi yang konsisten kepada masyarakat terkait berbagai bentuk kekerasan, sebagai langkah strategis dalam mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi setiap warga negara.

Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Lestari yang akrab disapa Rerie menegaskan bahwa penyebarluasan pemahaman mengenai kekerasan harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk hingga ke tingkat desa.

“Bila perlu, upaya memberi pemahaman terkait bentuk-bentuk kekerasan yang harus diwaspadai masyarakat dilakukan hingga wilayah desa,” ujar Rerie Senin (9/6/2025).

Ia juga menyoroti perlunya keseriusan dari para pemangku kebijakan dalam menegakkan hukum yang berpihak pada perlindungan perempuan dan anak. Menurutnya, peningkatan peran masyarakat juga menjadi faktor penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

“Ancaman tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terus terjadi, meski sejumlah aturan perundangan untuk melindungi setiap warga negara sudah diberlakukan,” jelas anggota Komisi X DPR RI tersebut.

Mengacu pada hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024, Rerie menyebut bahwa satu dari empat perempuan dan satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan.

Ia menilai tingginya angka kekerasan tersebut dipicu oleh masih rendahnya pemahaman masyarakat serta belum optimalnya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan.

Sebagai solusi, Lestari Moerdijat mendorong seluruh pihak terkait, khususnya aparat penegak hukum, untuk meningkatkan komitmen dalam menyosialisasikan dan melaksanakan peraturan perundangan yang berlaku demi menjamin perlindungan yang menyeluruh bagi seluruh warga negara, tanpa kecuali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup