Kemendikdasmen Alokasikan Rp13,3 Miliar untuk Pemulihan Pendidikan di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalokasikan dana sebesar Rp 13,3 miliar untuk penanganan dampak bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Bantuan tersebut difokuskan untuk memulihkan proses penyelenggaraan pendidikan di daerah terdampak.
Saat ini, Kemendikdasmen tengah melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana. Selain itu, kementerian juga memetakan kebutuhan mendesak guna memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, serta menyiapkan layanan pendampingan psikososial bagi para korban, khususnya anak-anak.
“Atas nama pribadi dan Kemendikdasmen, saya menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat yang terdampak musibah. Selain menyediakan alokasi dana sebesar Rp 13,3 miliar, kami juga menghimpun dana melalui Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) Kemendikdasmen bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi membantu korban terdampak bencana,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, dikutip dari akun resmi Kemendikdasmen, Kamis (4/12/2025).
Terkait penyaluran bantuan, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen telah menyiapkan berbagai peralatan sekolah dan bantuan pendukung lainnya bagi para siswa terdampak. Namun, proses distribusi masih terkendala akibat akses menuju lokasi bencana yang belum sepenuhnya pulih.
Untuk itu, Kemendikdasmen terus berkoordinasi secara intensif dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah guna memastikan data kerusakan sekolah, sarana pendidikan, serta kebutuhan para korban dapat terpetakan secara akurat.
Abdul Mu’ti juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong membantu para korban bencana. Menurutnya, prioritas utama saat ini adalah memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan dengan baik.
“Ketika data akurat sudah terkumpul, berikutnya kita bisa menyusun langkah-langkah agar pembelajaran tetap bisa dilakukan, seperti pendampingan psikososial bagi anak-anak dan memprioritaskan sekolah terdampak untuk mendapatkan bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan pada tahun depan,” pungkasnya.
Foto: Dok. Kemendikdasmen








