Kemendikdasmen Revitalisasi 16 SLB di DIY, Wujudkan Pendidikan Inklusif dan Berkeadilan

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat komitmen terhadap pendidikan inklusif dengan melakukan revitalisasi terhadap 16 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini bertujuan menghadirkan sarana pembelajaran yang lebih adaptif bagi anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), sekaligus sebagai bagian dari prioritas nasional dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa pemenuhan hak pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus merupakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban menyediakan layanan pendidikan berkualitas bagi semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.

“Kami mengharapkan dukungan semua pihak agar layanan ini benar-benar terwujud sebagai kesempatan belajar seluas-luasnya bagi seluruh anak Indonesia, apapun keadaannya,” ujar Abdul Mu’ti dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu (14/9/2025).

Fokus Inklusivitas dan Pembangunan Fisik Sekolah

Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Saryadi, menjelaskan bahwa dari 16 SLB yang menerima bantuan revitalisasi di DIY, enam di antaranya adalah SLB negeri dan sepuluh lainnya merupakan SLB swasta. Program revitalisasi ini mencakup rehabilitasi gedung lama dan pembangunan ruang belajar baru yang ramah disabilitas.

“Program revitalisasi SLB adalah langkah strategis pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan khusus melalui pembangunan sarana dan prasarana yang adaptif, inklusif, serta sesuai kebutuhan murid,” jelas Saryadi.

Selain di DIY, Kemendikdasmen juga tengah melakukan revitalisasi terhadap lebih dari 382 SLB di seluruh Indonesia. Ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperluas akses pendidikan inklusif yang setara dan layak bagi semua anak bangsa.

Tak Hanya Bangun Fisik, Juga Perkuat Sumber Daya dan Sertifikasi

Dalam rangka memperkuat implementasi pendidikan inklusif, Kemendikdasmen juga menggelar lokakarya bertajuk “Optimalisasi Fungsi Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dalam Pemenuhan Akomodasi yang Layak.” Kegiatan ini diikuti perwakilan dari berbagai sekolah di wilayah Yogyakarta, dengan fokus peningkatan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan mengenai prinsip-prinsip pendidikan inklusif.

“Kami ingin satuan pendidikan benar-benar siap, baik dari segi kurikulum, pembelajaran, sarana prasarana, maupun akomodasi yang layak. Ini adalah bentuk komitmen untuk berpihak kepada semua anak bangsa,” tambah Abdul Mu’ti.

Tak hanya itu, Kemendikdasmen juga menyelenggarakan uji kompetensi bagi murid SLB di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Sertifikasi dari uji ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi murid setelah lulus, baik untuk memasuki dunia kerja maupun memulai usaha mandiri.

 

 

 

Foto: Dok. Humas Kemendikdasmen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup