Presiden Prabowo Rancang Strategi Ekonomi Nasional dan Pererat Kemitraan dengan AS

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025), guna merumuskan langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat.

Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Pertemuan ini berlangsung sesaat setelah Presiden menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Menurut keterangan resmi dari Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, agenda utama pertemuan tersebut mencakup evaluasi terhadap kondisi ekonomi global, langkah deregulasi sektor riil, serta pembahasan perkembangan negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Presiden Prabowo menilai pentingnya menciptakan ekosistem usaha yang kompetitif dengan menghapus hambatan perizinan yang selama ini menghambat pertumbuhan sektor riil,” ujar Teddy dikutip dari akun resmi BPMI Setpres, pada Sabtu (28/6/2025).

Salah satu kebijakan yang tengah disiapkan adalah revisi Permendag Nomor 8 Tahun 2024, yang rencananya akan disederhanakan menjadi pengaturan sektoral agar lebih fleksibel dan adaptif terhadap dinamika pasar.

Presiden juga menekankan pentingnya deregulasi yang berorientasi pada efisiensi dan produktivitas. “Langkah ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperkuat daya saing pelaku usaha dalam negeri,” lanjutnya.

Selain pembenahan di dalam negeri, pemerintah turut memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat. Pemerintah melihat adanya peluang besar untuk mendorong hubungan ekonomi bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

“Kami melihat ada komitmen kuat dari kedua pihak untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Saat ini, tim negosiasi dari Indonesia dan Amerika Serikat tengah membahas skema penawaran dan permintaan secara intensif,” ungkap Teddy.

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia telah menerima dukungan positif dari otoritas ekonomi Amerika Serikat, termasuk dari US Secretary of the Treasury, Scott Bessent, serta United States Trade Representative, Jamieson Greer. Keduanya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia dalam memperkuat hubungan perdagangan dan investasi.

Langkah-langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi besar pemerintahan Prabowo untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global dan menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis utama bagi negara-negara besar, khususnya Amerika Serikat.

 

 

Foto: BPMI Setpres

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup