Ribuan Warga Meriahkan Pawai Obor Tahun Baru Islam di Bekasi, Simbol Semangat dan Pelestarian Budaya
Ribuan warga Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, memadati jalan-jalan desa dalam rangka mengikuti pawai obor menyambut malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Kamis (26/6/2025). Tradisi tahunan ini berlangsung meriah dan sarat nilai budaya keislaman, dengan semangat kebersamaan yang begitu kuat terasa di antara para peserta.
Pawai dimulai dari Lapangan Persema, titik kumpul utama di Desa Gandasari, dan menempuh rute sejauh tiga kilometer yang membentang hingga ke kawasan industri MM2100. Diiringi lantunan sholawat, peserta membawa obor dan beragam miniatur hasil kreasi warga, menambah kemeriahan malam pergantian tahun Islam.
Kepala Desa Gandasari, Mindik Prabowo, menjelaskan bahwa perayaan ini telah menjadi agenda rutin tahunan dan tahun ini memasuki penyelenggaraan yang keenam. Panitia menyediakan 2.025 obor, sesuai dengan angka tahun Masehi sebagai simbol semangat dan kesinambungan tradisi.
“Pesertanya tidak kami batasi, tapi obor kami siapkan sebanyak 2.025 batang. Kami berharap bisa terus konsisten seperti ini setiap tahunnya,” ujar Mindik saat ditemui di lokasi kegiatan.
Tidak hanya menjadi ajang pawai semata, rangkaian kegiatan perayaan telah berlangsung sejak sepekan sebelumnya. Warga antusias mengikuti berbagai lomba bernuansa Islam seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), cerdas cermat, dan pidato anak-anak. Semua ini memuncak pada malam pawai obor sebagai acara utama.
“Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya Islam bagi generasi muda. Kami ingin mereka mencintai dan merayakan Tahun Baru Islam dengan bangga, agar tidak tergerus oleh euforia tahun baru Masehi,” tegas Mindik.
Ahmad Bin Olim, salah satu tokoh masyarakat setempat, menilai perayaan tahun ini jauh lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ia menyebut lebih dari 2.500 warga turut ambil bagian, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
“Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Ini menunjukkan kekompakan warga dan kecintaan mereka terhadap tradisi Islam,” ungkap Ahmad.
Selain menjadi ajang kebudayaan dan spiritual, momentum Tahun Baru Islam ini juga dimanfaatkan untuk mendoakan perdamaian dunia. Ahmad menyampaikan bahwa penutupan acara akan diisi dengan doa bersama untuk kondisi di Timur Tengah yang tengah dilanda konflik.
“Insyaallah malam ini kita akan panjatkan doa bersama agar saudara-saudara kita di Timur Tengah diberikan kedamaian dan terhindar dari peperangan,” tutupnya.
Pawai obor di Desa Gandasari bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi juga cerminan semangat kebudayaan, kebersamaan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik dalam bingkai nilai-nilai Islam.