Festival BMW 2025: Biak Numfor Pamerkan Budaya Adat dan Gairahkan Pariwisata Papua

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor bersiap menggelar Festival Biak Munara Wampasi (BMW) pada 1–4 Juli 2025. Lebih dari sekadar perayaan budaya, festival ini menjadi strategi jitu untuk memperkenalkan kekayaan tradisi lokal ke panggung nasional dan internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Papua.

Wakil Ketua II DPRK Biak, Andrianus Mambobo, menekankan pentingnya festival ini dalam menjaga warisan budaya masyarakat adat Biak yang selama ini hidup berdampingan dengan alam dan tradisi turun-temurun.

“Festival ini bukan hanya hiburan atau daya tarik wisata, tetapi juga bentuk konkret pelestarian identitas budaya Biak. Kami berharap penyelenggaraan tahun ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan serta memperkuat ekonomi masyarakat lokal,” ujar Mambobo dalam rapat koordinasi bersama Dinas Pariwisata Biak Numfor, dikutip dari ANTARA.

Festival BMW 2025 masuk dalam daftar resmi Kharisma Event Nusantara dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadikannya bagian dari agenda nasional yang diperhitungkan. Ketua Panitia, Hans Yawan, memastikan bahwa rangkaian acara akan digelar sesuai jadwal, dengan melibatkan komunitas adat, seniman lokal, hingga pelaku usaha mikro dan ekonomi kreatif.

Sebanyak 17 kegiatan budaya telah dijadwalkan mengisi festival. Di antaranya adalah parade perahu tradisional, pertunjukan musik rakyat, tarian Wor dan Yospan, edukasi konservasi mangrove, dan dua atraksi khas Biak: Apen Beyeren (berjalan di atas batu panas) serta Snap Mor, tradisi menangkap ikan secara kolektif.

Festival ini juga membuka ruang bagi pelaku UMKM dan perajin lokal untuk memamerkan produk unggulan mereka, seperti kerajinan tangan, makanan khas Papua, hingga karya seni kontemporer. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat mengikuti tur eksotis ke Kepulauan Padaido, menyaksikan lomba cipta menu berbasis pangan lokal, dan menikmati berbagai hiburan rakyat serta edukasi seputar kopi asli Papua.

Puncak acara dijadwalkan berlangsung pada 4 Juli 2025, yang menandai penutup sekaligus momentum refleksi penting atas potensi besar sektor budaya dan pariwisata di wilayah timur Indonesia.

Dengan pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, Festival BMW 2025 diharapkan menjadi ikon budaya Papua yang tidak hanya menjaga tradisi leluhur, tetapi juga membuka jalan bagi kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup