86 Kepala Daerah Ikuti Retret Kepemimpinan Nasional di IPDN Sumedang, Angkat Semangat Kolaborasi dan Nasionalisme

Sebanyak 86 kepala daerah dan wakil kepala daerah resmi diberangkatkan menuju Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (22/6) pagi. Keberangkatan ini menandai dimulainya kegiatan retret kepemimpinan gelombang kedua, yang digagas Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memperkuat integritas, kolaborasi, dan wawasan kebangsaan di kalangan pimpinan daerah.

Para peserta diberangkatkan dari halaman Kantor Kemendagri, Jakarta, setelah mengikuti apel pagi dan menerima pembekalan dari Sekretaris Jenderal Kemendagri, Komjen (Purn) Tomsi Tohir. Perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta cepat Whoosh, yang turut menjadi simbol kemajuan dan efisiensi dalam mobilitas aparatur negara.

Dalam arahannya, Tomsi menegaskan bahwa kegiatan orientasi ini bukan semata-mata berisi pelatihan fisik, namun lebih dari itu—membentuk karakter kepemimpinan yang disiplin dan nasionalis.

“Kami ingin kepala daerah mampu mengenal satu sama lain, saling bertukar gagasan, dan membangun sinergi antardaerah. Karena sesungguhnya, tidak ada kabupaten yang bisa berdiri sendiri. Semua saling terhubung,” ujarnya.

Retret ini juga dirancang untuk memperkuat rasa kebangsaan. Menurut Tomsi, dalam mengelola pemerintahan daerah, seorang kepala daerah tidak hanya harus berpikir lokal, tetapi juga nasional. Pendekatan ini diharapkan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mendorong kemajuan bersama di seluruh wilayah.

“Keberhasilan daerah bukanlah milik satu pihak saja, tapi menjadi bagian dari keberhasilan nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menjelaskan bahwa peserta retret akan menerima materi substantif mencakup tiga pilar utama: pemahaman mendalam tentang tugas pokok kepala daerah, penguatan nilai-nilai kebangsaan dan antikorupsi, serta pembekalan visi besar pembangunan melalui misi Astacita. Materi-materi tersebut akan difasilitasi oleh para ahli, termasuk dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Adapun peserta retret terbagi dalam tiga kategori:

• Kepala daerah yang telah dilantik namun belum sempat mengikuti gelombang pertama.
• Kepala daerah yang sempat terlibat dalam sengketa hasil pemilu dan baru menyelesaikan proses hukum.
• Kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU) yang baru saja dilantik.

Dengan program ini, Kemendagri berharap para pemimpin daerah dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang tidak hanya kuat di wilayahnya masing-masing, tetapi juga mampu membangun jejaring dan semangat persatuan lintas daerah.

Retret gelombang kedua ini dijadwalkan berlangsung selama beberapa hari di kampus utama IPDN, dengan rangkaian kegiatan intensif yang mengedepankan kedisiplinan, pembelajaran, dan kolaborasi antardaerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup