Indonesia–EAEU Sepakati FTA: Babak Baru Kerja Sama Ekonomi Strategis Lintas Kawasan

Indonesia resmi merampungkan perundingan substantif Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), yang mencakup lima negara anggota: Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin usai pertemuan bilateral di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Kamis (19/6/2025).

“Saya menyambut baik disepakatinya kerja sama antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, khususnya peran strategis Rusia dalam kesepakatan ini,” ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan resminya dari Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Perjanjian ini diyakini akan memperluas akses pasar, memperkuat arus investasi, dan memperlancar logistik antara Indonesia dan kawasan Eurasia, yang secara kolektif mencakup populasi lebih dari 460 juta jiwa. Perundingan yang dimulai sejak Desember 2022 ini telah melalui lima putaran dan sejumlah pertemuan teknis tingkat lanjut.

Peluang Ekspor dan Investasi Baru

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, memimpin tim perunding Indonesia dalam menyusun butir-butir kerja sama yang kini telah mencapai kesepakatan penuh.

Perjanjian ini membuka akses ekspor strategis bagi Indonesia, terutama untuk komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.
Sebaliknya, Indonesia juga berpotensi meningkatkan impor bahan strategis dari EAEU, seperti gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk, serta besi setengah jadi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan apresiasinya atas kerja keras tim perunding dan mendorong agar proses ratifikasi serta finalisasi teknis dapat segera diselesaikan.

“Saya berharap perjanjian ini bisa resmi ditandatangani sebelum akhir tahun,” kata Airlangga dalam keterangannya.

Menteri Perdagangan Komisi EAEU, Andrey Slepnev, juga menyatakan komitmennya untuk mempercepat seluruh tahapan teknis.

“Ini adalah momentum penting untuk mempererat hubungan ekonomi yang lebih modern dan meningkatkan kontak antar masyarakat kedua belah pihak,” ujarnya.

Diversifikasi Pasar dan Pertumbuhan Ekonomi

Kesepakatan ini merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam mendiversifikasi pasar ekspor ke kawasan non-tradisional. Berdasarkan kajian bersama, implementasi FTA ini diprediksi mampu mendorong peningkatan ekspor nasional, khususnya pada sektor pertanian dan manufaktur berbasis sumber daya.

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan Indonesia dengan EAEU pada kuartal pertama 2025 tercatat sebesar 1,57 miliar dolar AS, atau meningkat 84,63 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, arus investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan realisasi investasi senilai 273,7 juta dolar AS pada tahun 2024. Sektor-sektor prioritas yang menjadi incaran antara lain industri pengolahan, logistik, pertambangan, serta pertanian.

Gerbang Baru Asia–Eurasia

Melalui perjanjian ini, Indonesia berpeluang besar menjadi simpul logistik dan distribusi utama ke kawasan Asia Tenggara. Sebaliknya, EAEU akan mendapatkan akses lebih luas ke pasar Asia Pasifik melalui Indonesia.

Perjanjian perdagangan ini menandai komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat konektivitas ekonomi lintas kawasan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan saling menguntungkan.

Dengan rencana penandatanganan akhir tahun ini, babak baru hubungan ekonomi Indonesia dan EAEU tengah memasuki fase yang lebih strategis dan dinamis.

 

 

 

Foto: /HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup