Empat Pemain Naturalisasi Asal Belanda Diharapkan Angkat Prestasi Timnas Sepak Bola Putri Indonesia

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI menyatakan optimismenya terhadap masa depan sepak bola putri Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal AHU, Widodo, dalam konferensi pers yang digelar di kantor Ditjen AHU, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Widodo menegaskan, kehadiran empat pemain naturalisasi asal Belanda dinilai mampu mendorong peningkatan performa tim nasional putri. Dengan tambahan kekuatan ini, Indonesia menargetkan untuk menembus peringkat 50 besar dunia serta 10 besar tingkat Asia.

“Kami berharap ke depan sepak bola perempuan kita bisa masuk ranking ke-50 besar dunia dan 10 besar Asia. Kami juga ingin melihat partisipasi Indonesia dalam putaran final IFC Women Asian Cup dan FIFA Women World Cup tahun 2035,” ujar Widodo.

Ia menambahkan, target tersebut cukup realistis mengingat keempat pemain naturalisasi tersebut memiliki kualitas tinggi serta pengalaman bermain di liga utama Belanda. Keempat pemain tersebut adalah Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps.

Lebih lanjut, Widodo menyampaikan keyakinannya terhadap kesiapan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan serta pembinaan tim nasional putri Indonesia. Dalam pernyataannya, ia memastikan Ditjen AHU akan terus mendukung melalui proses administrasi dan legalisasi kewarganegaraan pemain.

“Direktorat Jenderal AHU bertugas memberikan penegasan kewarganegaraan kepada pemain yang bersangkutan. Sedangkan aspek keolahragaan merupakan ranah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI,” jelas Widodo.

Keempat pemain telah resmi mengucapkan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia. Mereka memiliki garis keturunan Indonesia, yang memperkuat proses naturalisasi. Emily Nahon, bek tengah yang dipromosikan ke tim U-19 ADO Den Haag musim 2023/2024, memiliki nenek yang lahir di Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, Felicia de Zeeuw, gelandang serang dari tim senior ADO Den Haag, memiliki ibu yang berasal dari Jakarta.

Dengan langkah strategis ini, pemerintah berharap sepak bola putri Indonesia dapat menunjukkan kemajuan signifikan dan menjadi kekuatan baru di level regional maupun internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup