Wakil Menteri Agama Serukan ASN Jadikan Keberagaman Sebagai Pilar Persatuan Bangsa
Pemerintah kembali menegaskan pentingnya memperkuat persatuan dalam bingkai keberagaman. Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, menyerukan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dalam membangun bangsa yang inklusif dan berdaya saing tinggi.
Seruan ini disampaikan saat Romo Syafi’i menjadi inspektur upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang diselenggarakan di halaman Kantor Kementerian Agama pada Selasa (20/5/2025).
“Sebagai bangsa yang religius dan multikultural, kita harus memosisikan agama sebagai kekuatan pemersatu. Keberagaman bukanlah ancaman, melainkan anugerah yang harus dijaga dan dikelola dengan bijak,” tegasnya dikutip dari halaman resmi Kementrian Agama pada Rabu (21/5/2025).
Ia menggarisbawahi bahwa nilai-nilai luhur agama seperti keadilan, kejujuran, keberanian, dan kasih sayang universal (rahmatan lil ‘alamin) harus menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Nilai-nilai ini penting sebagai fondasi dalam memperkuat integritas nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Romo Syafi’i menegaskan peran vital Kementerian Agama dalam merawat harmoni sosial melalui program-program pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat lintas agama. Menurutnya, kementerian tidak boleh sekadar menjadi lembaga administratif, tetapi juga motor penggerak nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
“Komitmen kita adalah menghadirkan kehidupan beragama yang sehat, inklusif, dan produktif. Perbedaan bukan alasan untuk konflik, melainkan kekuatan untuk kemajuan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Agama juga menyatakan dukungannya terhadap agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menyebutkan program Sekolah Rakyat, swasembada pangan, serta penciptaan lapangan kerja sebagai langkah nyata dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
“Hari Kebangkitan Nasional ini harus menjadi momentum untuk bergerak bersama, menjaga persatuan, serta berkontribusi nyata bagi bangsa sesuai kapasitas dan peran masing-masing,” katanya.
Romo Syafi’i turut menyoroti tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia di era digital saat ini, termasuk maraknya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan polarisasi sosial. Ia menekankan pentingnya peran Kementerian Agama sebagai pembawa pesan-pesan damai di tengah masyarakat.
“Kementerian Agama harus menjadi mata air yang menyejukkan, menghadirkan narasi yang menguatkan persatuan di tengah derasnya arus disinformasi,” pungkasnya.
Pesan kuat Romo Syafi’i ini sekaligus menegaskan posisi strategis Kementerian Agama dalam merawat keberagaman sebagai pilar utama ketahanan nasional.