Serapan Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah, Pemerintah Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
Pemerintah mencatat sejarah baru dalam penyerapan beras nasional. Hingga awal Mei 2025, Perum Bulog telah menyerap lebih dari 2 juta ton beras dari petani lokal, menjadikannya capaian tertinggi dalam sejarah pengadaan beras dalam negeri.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut lonjakan serapan ini sebagai prestasi luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kurun waktu kurang dari lima bulan.
“Biasanya angka ini dicapai dalam satu tahun penuh. Sekarang baru bulan Mei, kita sudah melampaui target tahunan. Ini adalah lompatan eksponensial,” ujar Amran dalam keterangan resminya dikutip dari IDX Channel, Senin (12/5/2025).
Sebagai respons terhadap peningkatan volume beras, pemerintah bergerak cepat dengan membangun 25 ribu gudang darurat atau improvisasi untuk menampung stok tambahan. Kapasitas penyimpanan Bulog juga telah ditingkatkan hingga 1,1 juta ton.
Berdasarkan data terakhir per Sabtu (10/5), total cadangan beras pemerintah yang tersimpan di gudang Bulog mencapai 3,6 juta ton. Dengan tren penyerapan yang masih akan berlangsung hingga akhir bulan, Amran optimistis stok beras nasional mampu menembus angka 4 juta ton pada akhir Mei 2025.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini adalah kemenangan petani Indonesia dan bukti bahwa kebijakan kita tepat sasaran,” ungkapnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional hingga Juni 2025 mencapai 18,76 juta ton. Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memproyeksikan total produksi Indonesia sepanjang tahun ini bisa mencapai 34,6 juta ton, menjadikan Indonesia produsen beras terbesar di kawasan ASEAN.
Pemerintah menegaskan seluruh stok tersebut merupakan hasil produksi dalam negeri. Dengan capaian ini, sektor pertanian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.