Prabowo Akan Relokasi Penjara di Jakarta Jadi Kawasan Perumahan

Ilustrasi penjara.

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembentukan satuan tugas khusus untuk memindahkan sejumlah lembaga pemasyarakatan di Jakarta dan mengalihfungsikan lahan bekas penjara tersebut menjadi kawasan perumahan bagi masyarakat.

Instruksi tersebut disampaikan melalui Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Ia menjelaskan bahwa langkah relokasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menyediakan hunian layak di kawasan perkotaan yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat.

“Presiden Prabowo sangat peduli pada kebutuhan perumahan rakyat kecil. Beliau sudah mengarahkan pembentukan Satgas Penjara Menjadi Rumah untuk merealisasikan gagasan ini,” ujar Maruarar dikutif dari Idx channel.com, Sabtu (10/5/2025).

Maruarar menambahkan, beberapa penjara yang berlokasi di ibu kota seperti Lapas Cipinang dan Rutan Salemba berdiri di atas lahan cukup luas. Nantinya, para narapidana akan dipindahkan ke lokasi baru di luar Jakarta, sementara lahan eks-lapas akan dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan.

Menurutnya, banyak gedung lapas di Jakarta merupakan peninggalan era kolonial Belanda dan kini sudah tidak lagi layak digunakan. Pemerintah berencana membangun lapas baru di luar Pulau Jawa yang memenuhi standar kelayakan dan kemanusiaan.

“Tujuan utamanya adalah memberikan tempat yang lebih manusiawi bagi narapidana, sekaligus menyediakan ruang tinggal bagi warga yang membutuhkan,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyatakan dukungannya terhadap kebijakan ini. Ia menilai, relokasi juga menjadi solusi atas kelebihan kapasitas penghuni penjara yang saat ini terjadi di berbagai Lapas di perkotaan.

“Pemerintah juga akan memfasilitasi pegawai Lapas dengan kuota rumah subsidi melalui KPR FLPP. Dari 65 ribu pegawai Lapas, masih banyak yang belum memiliki rumah,” ungkap Agus.

Program relokasi ini diharapkan tidak hanya memperbaiki sistem pemasyarakatan, tapi juga berkontribusi besar dalam mengatasi krisis perumahan di kota besar seperti Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup