Pemkab Bogor Gelar Fashion Show Batik Kemang, Dorong Ekonomi Kreatif dan Inovasi Desa

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyelenggarakan peragaan busana Batik Kemang sebagai bagian dari rangkaian acara Kabogorfest 2025. Acara yang berlangsung meriah ini menjadi panggung strategis untuk mempromosikan Batik Kemang ke masyarakat luas serta mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di daerah.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiana, mewakili Bupati Bogor Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa pergelaran ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Bogor dalam mengangkat potensi lokal. Menurutnya, upaya promosi tidak berhenti di panggung fashion, melainkan juga diiringi oleh dukungan konkret seperti penyediaan alat produksi, pelatihan membatik, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

“Kami tidak hanya menggelar pameran, tapi juga memperluas pelatihan membatik dengan pendekatan berkelanjutan agar masyarakat benar-benar memiliki keterampilan dan peluang ekonomi dari batik,” jelas Iman dari keterangan resminya yang diterima Kamis (26/6/2025).

Iman juga mengapresiasi kontribusi Universitas Pakuan dalam menangani limbah produksi batik secara ramah lingkungan, serta para penggagas Batik Kemang yang tetap menjaga nilai budaya melalui inovasi. Ia menambahkan bahwa Pemkab Bogor saat ini tengah mendorong program integrasi Batik Kemang dengan inisiatif Koperasi Desa Merah Putih yang sudah tersebar di 435 desa di Kabupaten Bogor.

Dengan keterlibatan lebih dari 4.000 pelaku UMKM, program ini diyakini akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian daerah serta membuka pasar baru bagi batik khas masing-masing desa.

“Kami ingin desa-desa lain juga ikut menciptakan motif batik lokal mereka. Ini akan memicu semangat bersaing yang sehat dan saling menguatkan antarwilayah,” kata Iman.

Sementara itu, Ketua Panitia Hari Jadi Bogor ke-543, Yudi Santosa, turut memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendorong kemajuan UMKM dan pelestarian batik lokal. Ia secara khusus menyoroti peran Forum UMKM dan Manajemen Atiro yang memberi ruang berekspresi bagi Batik Kemang.

“Semoga dari Batik Kemang ini, bisa lahir kampung-kampung batik baru di seluruh 40 kecamatan di Kabupaten Bogor,” ujarnya penuh harap.

Rektor Universitas Pakuan, Didik Notosudjono, menyebut Batik Kemang kini menjadi pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan serta memiliki daya saing tinggi di pasar. Ia menegaskan bahwa Universitas Pakuan siap menjadi mitra strategis dalam pengembangan produk lokal yang berkelanjutan.

Dengan dukungan lintas sektor, Batik Kemang tak hanya menjadi ikon budaya, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi kreatif di Kabupaten Bogor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup