Titiek Soeharto Kagumi Kekayaan Budaya Melayu Kepri, Dorong Sinergi Pusat-Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto, menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan budaya dan warisan sejarah Melayu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dalam kunjungan kerja yang berlangsung di Bintan dan Tanjungpinang pada akhir pekan lalu, Titiek menyebut bahwa pelestarian nilai-nilai budaya di Kepri merupakan kekuatan penting bagi bangsa.

“Saya sangat terkesan dengan sambutan hangat dan kekayaan budaya di Kepri. Warisan sejarah dan adat istiadat yang masih dijaga dengan baik ini adalah aset luar biasa yang dimiliki bangsa Indonesia,” ujar Titiek dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (23/6/2025).

Kedatangan putri Presiden ke-2 RI Soeharto tersebut disambut langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura, serta Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan.

Telusuri Jejak Budaya Melayu

Agenda kunjungan dimulai dari Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, tempat di mana Titiek dan rombongan disambut secara adat melalui prosesi tepuk tepung tawar, sebuah tradisi Melayu sebagai penghormatan bagi tamu agung.

Ia kemudian diajak menyaksikan kemegahan Balairung Utama LAM yang kaya akan ornamen budaya, termasuk singgasana penabalan gelar adat. Rangkaian kunjungan budaya berlanjut ke Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kepri, yang menampilkan berbagai produk kerajinan tangan hasil karya masyarakat lokal.

Puncak kunjungan budaya berlangsung di Pulau Penyengat, sebuah pulau bersejarah yang menjadi pusat peradaban Melayu. Di sana, Titiek berziarah ke makam tokoh-tokoh nasional dan menyempatkan diri mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau, salah satu ikon warisan arsitektur Islam Melayu, serta Balai Adat Melayu Penyengat. Ia tampak kagum akan keindahan dan keaslian bangunan yang masih terjaga.

“Saya sangat terkesan melihat Pulau Penyengat yang sarat nilai sejarah dan spiritualitas. Ini bukti bahwa budaya Melayu adalah pilar penting dalam kebangsaan kita,” ungkap Titiek.

Perhatian pada Sektor Peternakan dan Ketahanan Pangan

Tak hanya fokus pada aspek budaya, kunjungan kerja Titiek juga menyasar sektor pertanian dan ketahanan pangan yang menjadi ruang lingkup tugas Komisi IV DPR RI. Ia meninjau fasilitas Farm Layer dan Pullet milik PT Indojaya Agrinusa, anak perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan.

Menurutnya, pengembangan sektor peternakan sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di daerah perbatasan seperti Kepri.

“Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen kami dalam mendukung pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Gubernur Kepri Sambut Hangat

Gubernur Ansar Ahmad menyambut positif kedatangan Titiek Soeharto dan menyebut kunjungan ini sebagai momentum strategis untuk mempromosikan kekayaan budaya serta potensi ekonomi kreatif Kepri.

“Kehadiran Ibu Titiek menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperkenalkan Kepri, bukan hanya sebagai pintu gerbang Indonesia di utara, tetapi juga sebagai pusat budaya Melayu yang hidup dan berkembang,” ujar Ansar.

Lebih lanjut, Ansar menilai kunjungan Komisi IV DPR RI ini memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam membangun sektor ekonomi dan kebudayaan yang berkelanjutan.

“Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa budaya bukan hanya identitas, tetapi juga fondasi ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

 

 

 

Foto: HO-Biro Adpim Pemprov Kepri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup