Kebaya Gaya Baru untuk Anak Muda Tampil Keren Tanpa Tinggalkan Tradisi

Jakarta – Ketua Nasional Indonesia Fashion Chamber (IFC) sekaligus desainer senior Lenny Agustin memberikan panduan segar bagi generasi muda yang ingin tampil modis dengan kebaya tanpa terkesan terlalu formal. Menurut Lenny, kebaya bisa dikenakan dengan lebih fleksibel, asalkan tetap memahami esensinya sebagai warisan budaya.

“Gunakan bahan yang lebih kasual seperti katun atau kain doff. Hindari bahan yang terlalu mengilap atau penuh renda agar penampilan tidak terkesan terlalu resmi,” ujar Lenny, Sabtu (21/6/2025), dikutip dari ANTARA.

Ia menilai, tren anak muda saat ini yang mulai menggabungkan atasan kebaya dengan bawahan non-tradisional seperti sarung modern, celana kulot, atau rok mini justru menunjukkan perkembangan positif.

“Ini menandakan bahwa mereka sudah paham, memakai kebaya tanpa bawahan yang tepat artinya belum sepenuhnya berkebaya,” katanya.

Lenny juga mendorong agar generasi muda berani bermain dengan warna. Tak melulu warna pastel atau netral, kebaya pun cocok dikenakan dalam warna cerah seperti kuning, biru, hingga pink.

“Cocokkan dengan bawahan yang punya unsur warna senada agar tetap terlihat serasi,” tambahnya.

Dalam hal padu padan, kebaya masa kini tak harus terikat pada rok panjang atau kain formal. Menurut Lenny, kebaya bisa diperlakukan layaknya blus biasa, bisa dikombinasikan dengan jeans, rok mini, bahkan celana pendek untuk acara nonformal.

“Jangan menganggap kebaya itu hanya untuk acara sakral atau kenegaraan. Kalau bisa dipakai santai, kenapa tidak? Coba pakai dengan sneaker, kulot, atau celana santai. Bebaskan diri,” ucapnya.

Namun, ia tetap mengingatkan jika hendak menghadiri acara resmi atau kenegaraan, penting untuk mengikuti pakem berkebaya yang benar. Itu berarti mengenakan kain panjang hingga mata kaki, sepatu selop tertutup, rambut disanggul rapi, dan aksesori secukupnya.

Melalui pendekatan yang lebih fleksibel ini, Lenny berharap kebaya semakin akrab dengan keseharian anak muda tanpa kehilangan nilai budaya di dalamnya.

“Yang penting bukan hanya gayanya, tapi juga makna dan rasa bangga saat mengenakannya,” pungkasnya.

 

 

 

 

Foto : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup