Rayyan Arkan, Bocah Viral Pacu Jalur yang Menggetarkan Hati Kementerian Pariwisata
Suasana Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, terasa berbeda pada Sabtu, 12 Juli 2025. Hari itu, bukan tokoh besar atau selebriti nasional yang jadi tamu utama, melainkan Rayyan Arkan Dhika, bocah 11 tahun asal Kuantan Singingi, Riau, yang mendadak viral karena perannya sebagai “tukang tari” dalam perlombaan pacu jalur tradisi dayung warisan budaya Riau.
Rayyan, yang juga menyandang gelar sebagai Duta Pariwisata Provinsi Riau, hadir ditemani Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby. Kedatangannya disambut hangat oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dan Wakil Menteri Ni Luh Puspa.
“Selamat datang di Jakarta,” sapa Menpar Widiyanti kepada Rayyan yang tampak malu-malu. Momen tersebut sempat diunggah dalam bentuk reels oleh sang Menteri di akun Instagram resminya, @widi.wardhana, dan langsung menyita perhatian warganet.
Wamenpar Ni Luh Puspa, yang menjadi moderator dalam pertemuan tersebut, menyebut Rayyan sebagai anak viral dunia. “Gerakan Rayyan saat menjadi tukang tari pacu jalur tahun lalu diunggah ke media sosial dan kini ramai ditiru para pesohor, dari pesepak bola hingga artis mancanegara,” katanya.
Rayyan bercerita bahwa ia mulai belajar menjadi tukang tari sejak usia 9 tahun, belajar langsung dari ayahnya, seorang “anak pacu” sebutan bagi para pendayung perahu tradisional pacu jalur. Dalam balapan itu, tukang tari berada di bagian haluan, bertugas menjaga ritme dan semangat para pendayung dengan gerakan yang dinamis dan penuh makna.
“Sekarang umurku 11 tahun. Sudah dua tahun ikut jadi Anak Coki (sebutan lokal untuk tukang tari). Tahun lalu sempat jatuh ke sungai beberapa kali, dan cuma sempat latihan tiga hari sebelum lomba,” ujar Rayyan polos.
Pacu jalur sendiri bukan sekadar lomba dayung. Ia adalah pesta rakyat yang telah berakar ratusan tahun di Kabupaten Kuantan Singingi. Setiap tahunnya, Festival Pacu Jalur diselenggarakan di Sungai Batang Kuantan dan menjadi ajang budaya paling akbar di Teluk Kuantan, ibu kota kabupaten.
Menpar Widiyanti menegaskan komitmen Kementerian dalam mendukung tradisi pacu jalur. Ia menyebut bahwa event ini telah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, yang mencakup 110 event budaya unggulan dari seluruh Indonesia.
“Pacu Jalur sudah empat kali masuk KEN sejak 2021. Tahun ini, kita kembali hadir, memberi dukungan dalam bentuk promosi hingga fasilitas pendukung,” ungkap Menpar.
Festival Pacu Jalur 2025 dijadwalkan berlangsung pada 20–24 Agustus. Menpar Widiyanti mengimbau pemerintah daerah untuk bersiap menyambut lonjakan wisatawan yang diprediksi memadati Teluk Kuantan.
“Ini momentum besar. Kita bisa hadirkan pengalaman berwisata yang berkualitas bagi wisatawan lokal dan mancanegara,” ujarnya.
Bupati Suhardiman Amby menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi telah berkoordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi melonjaknya kunjungan wisatawan.
“Kami sudah siapkan semua dari penginapan, rute perjalanan, hingga koneksi ke destinasi lain,” katanya.
Suhardiman menyebutkan, festival ini bisa terkoneksi dengan objek wisata alam Riau lainnya, seperti air terjun, dua kawasan taman nasional, dan hutan lindung yang menawarkan pemandangan spektakuler.
“Tamu yang menginap di Pekanbaru akan diarahkan ke Teluk Kuantan keesokan harinya. Perjalanan sekitar tiga jam akan menjadi pengalaman tersendiri karena melewati alam yang memesona,” jelasnya.
Di sekitar lokasi festival, pengunjung juga bisa memilih homestay atau hotel melati untuk merasakan atmosfer lokal secara langsung.
“Pacu Jalur bukan hanya olahraga atau hiburan. Ia adalah payung budaya yang menyatukan masyarakat, sekaligus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila,” tutup Suhardiman.
Pacu jalur adalah lomba dayung menggunakan perahu tradisional yang diukir dari kayu gelondongan utuh. Panjang perahunya bisa mencapai 25-40 meter, digerakkan oleh 40-60 pendayung. Tradisi ini tumbuh subur di Kuantan Singingi dan menjadi simbol kehormatan, persatuan, dan semangat kolektif masyarakat setempat. Kini, dengan sosok seperti Rayyan, pacu jalur tak hanya memikat Indonesia, tapi juga menginspirasi dunia.
Foto : Istimewa








