Kabupaten Sukoharjo Siap Jadi Percontohan Pertanian Nasional

Kabupaten Sukoharjo dinilai memiliki potensi kuat untuk menjadi daerah percontohan pertanian nasional, tidak hanya di Jawa Tengah (Jateng), tetapi juga untuk Indonesia. Daerah ini disebut sebagai salah satu wilayah yang paling siap memimpin masa depan pertanian tanah air.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono usai melakukan panen padi di Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, dikutip Kamis (4/12/2025).

“Sukoharjo ini dianugerahi tanah subur dan air yang melimpah. Dengan sedikit sentuhan teknologi, benih yang tepat, dan mekanisasi yang pas, kapasitas produksinya bisa meningkat berkali-kali lipat,” kata Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar.

Menurutnya, potensi besar tersebut didukung oleh capaian surplus produksi beras Sukoharjo yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Melihat hasil panen yang melimpah, Mas Dar pun menantang para petani untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi empat kali panen dalam 14 bulan.

Strategi tersebut dinilai menjadi langkah efektif untuk meningkatkan produksi tanpa perlu membuka lahan pertanian baru. Tantangan itu disambut positif oleh para petani yang menyatakan komitmennya untuk mencapai target tersebut.

“Kalau kita bisa panen lebih banyak dalam setahun, artinya produksi naik, ekonomi bergerak, dan pendapatan petani ikut melonjak. Dampaknya bukan cuma ke Sukoharjo, tapi juga untuk Jawa Tengah dan Indonesia,” ujarnya.

Dalam dialog bersama petani, Wamentan menegaskan bahwa surplus produksi yang telah dicapai merupakan bukti kuat Sukoharjo siap menjadi model pertanian modern dari hulu hingga hilir.

“Insya Allah potensinya luar biasa. Karena itu saya sampaikan, Sukoharjo harus jadi percontohan Indonesia, bukan hanya untuk Jawa Tengah, tapi untuk seluruh daerah yang ingin mengembangkan pertanian modern,” tuturnya.

Kementerian Pertanian juga memastikan akan memberikan dukungan penuh melalui penyediaan benih unggul, alat dan mesin pertanian modern, teknologi irigasi, hingga pendampingan intensif bagi petani dan kelompok tani. Dukungan tersebut ditujukan bagi daerah yang sedang mengakselerasi peningkatan produksi pangan, termasuk Sukoharjo yang kini mencatat surplus beras.

“Dengan kombinasi potensi alam, kerja keras petani, dan dukungan teknologi, Sukoharjo muncul sebagai salah satu daerah yang paling siap memimpin masa depan pertanian tanah air,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengapresiasi kehadiran Wamentan Sudaryono beserta jajaran Kementerian Pertanian dalam kunjungan kerja di daerahnya. Menurutnya, kehadiran pemerintah pusat menjadi bukti nyata dukungan terhadap pembangunan pertanian di daerah.

“Panen raya ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk merefleksikan dan mensyukuri keberhasilan para petani dan masyarakat yang telah bekerja dengan sabar, penuh dedikasi, dan terus menjaga lahan pertaniannya,” kata Etik.

Ia menambahkan, keberhasilan pertanian di Sukoharjo tidak lepas dari kolaborasi seluruh pemangku kepentingan. Sinergi antara petani, pemerintah daerah, serta sektor swasta mendorong adopsi inovasi teknologi yang berdampak langsung terhadap peningkatan produksi.

Etik juga menegaskan, Sukoharjo merupakan salah satu lumbung pangan utama di Jawa Tengah yang secara konsisten mencatat surplus beras. Pada tahun 2024, Sukoharjo berhasil mencatatkan surplus sebesar 142.553 ton yang turut membantu memenuhi kebutuhan pangan daerah lain.

“Kami berkomitmen kuat untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian produksi ini. Dengan dukungan pemerintah pusat, kami optimistis Sukoharjo akan terus berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

 

 

 

Foto: Dok. Humas Kementan

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup