KDM Gaspol Bangun 666 Km Jalan, Ekonomi Jabar Ngebut 5,2 Persen!
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim sederet kebijakan yang dijalankannya selama sembilan bulan terakhir sukses mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi itu hingga mencapai 5,20 persen secara tahunan. Salah satu kuncinya, kata Dedi, ada pada pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 666 kilometer yang dibiayai dari pajak kendaraan bermotor.
“Mobilitas masyarakat bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” ujar Dedi di Bandung, Sabtu (8/11), dikutip Minggu (9/11/2025).
Menurutnya, pembangunan jalan dan irigasi yang berkualitas penting agar investasi di sektor lain bisa berkembang. “Kalau jalannya cepat rusak, anggaran pembangunan balik lagi ke situ terus. Akibatnya, kesempatan investasi sumber daya manusia jadi kecil,” tambahnya.
Tak cuma soal beton dan aspal, Dedi juga menyoroti pentingnya transparansi anggaran. Ia mengklaim sejak awal menjabat, sudah membuka data APBD secara publik. Bahkan, kini kondisi kas daerah dilaporkannya setiap hari lewat akun media sosial pribadinya.
Selain infrastruktur, Pemprov Jabar juga menyiapkan kebijakan untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif. Mulai dari pembentukan Satgas Anti-Premanisme, penghapusan percaloan tenaga kerja lewat aplikasi NyariGawe, hingga pendampingan langsung bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di Jabar.
Hasilnya tak main-main. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, nilai investasi di Jawa Barat pada triwulan III 2025 mencapai Rp77,13 triliun, naik 36,34 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (Rp56,57 triliun). Angka itu setara dengan 15,7 persen dari total investasi nasional.
“Investasi bukan hanya soal angka, tapi juga dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat,” kata Dedi.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat, pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada triwulan III-2025 secara tahunan (year-on-year) mencapai 5,2 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,04 persen. Dengan capaian itu, Jabar menempati posisi kelima secara nasional dan menyumbang 12,73 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Plt Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menyebut sejumlah faktor jadi pendorong utama, mulai dari peningkatan mobilitas masyarakat, hasil produksi padi yang naik, hingga realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menggerakkan sektor konstruksi.
Menutup pernyataannya, Dedi menegaskan akan terus fokus menjalankan program pembangunan untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat.
“Berbagai sindiran dan kritik saya anggap sebagai obat, supaya saya tidak jumawa dan tetap mawas diri memperjuangkan rakyat,” ujarnya.
Foto : Antara







