Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Bangun Peternakan Ayam Terintegrasi Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah melalui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyiapkan pembangunan peternakan ayam terintegrasi senilai Rp20 triliun pada 2026. Proyek besar ini ditujukan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.

“Akan dibangun peternakan ayam pedaging dan petelur yang terintegrasi. Itu ada anggaran khusus Rp20 triliun, kita akan buat di seluruh Indonesia,” ujar Amran usai menghadiri Rapat Finalisasi Program Hilirisasi Perkebunan dan Industri bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Amran menjelaskan, pembangunan peternakan ayam pedaging dan petelur akan difokuskan di wilayah yang masih mengalami kekurangan pasokan daging ayam dan telur. Langkah ini merupakan bagian penting dari strategi nasional mendukung program MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto untuk memperbaiki gizi anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita akan mensuplai program MBG. Jangan sampai ke depan telur dan ayamnya shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,” tegas Amran.

Menurutnya, investasi besar ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Kementerian Pertanian dan Danantara, yang akan mengambil peran penting dalam pendanaan dan pelaksanaan proyek tersebut.

“Pendanaan dari Danantara. Akan dibangun di seluruh Indonesia yang mengalami shortage untuk daging ayam dan telur,” imbuhnya.

Pemerintah menargetkan seluruh proses perencanaan dan studi kelayakan (pra-feasibility study/FS) rampung dalam waktu singkat agar proyek bisa segera dimulai pada Januari 2026.

Amran menilai, pembangunan peternakan terintegrasi ini akan menjadi salah satu fondasi utama keberlanjutan pasokan protein hewani di Indonesia. Dengan sistem yang terintegrasi, produksi ayam dan telur diharapkan meningkat signifikan, sehingga dapat menekan potensi kelangkaan serta menjaga stabilitas harga di pasaran.

“Kita mulai sekarang pra-FS. Insyaallah, mudah-mudahan Januari sudah start,” kata Amran.

Ia berharap, dana sebesar Rp20 triliun dari Danantara dapat segera dicairkan pada awal 2026 agar pembangunan bisa berjalan tepat waktu dan memberi dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional.

 

 

 

Foto: Dok. Kominfo Jatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup