Bapanas Ungkap Alasan Beras Premium Langka di Ritel Modern: Penyesuaian Standar Kualitas

Badan Pangan Nasional (Bapanas) angkat bicara terkait kelangkaan beras premium yang belakangan terjadi di sejumlah ritel modern. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyebut kondisi tersebut disebabkan oleh penyesuaian standar kualitas yang tengah dilakukan oleh penggilingan padi.

Menurut Arief, pelaku usaha penggilingan padi saat ini sedang menyesuaikan proses produksinya agar beras yang dipasarkan sesuai dengan informasi yang tercantum pada label kemasan. Penyesuaian ini mencakup sejumlah parameter teknis, seperti kadar air dan tingkat beras pecah.

“Pasokan beras di pasar tradisional saya melihatnya ada, hanya sedang menyesuaikan. Beberapa pasokan ke ritel modern memang sempat mengalami penurunan karena teman-teman penggilingan padi ingin comply (patuh) sesuai dengan informasi yang ada di label,” ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Jumat (5/9/2025).

Standar Ketat untuk Kualitas Beras Premium

Arief menjelaskan, beras premium wajib memenuhi standar mutu tertentu. Antara lain:

• Kadar beras pecah maksimal 15%

• Kadar air maksimal 14%

• Derajat sosoh minimal 95%

• Harga eceran tertinggi (HET) Rp14.900 per kilogram

Apabila seluruh parameter tersebut terpenuhi, distribusi beras premium dipastikan akan kembali normal di ritel modern maupun pasar tradisional.

Stok Aman, Pemerintah Lanjutkan Intervensi

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, Bapanas juga terus melakukan berbagai program intervensi pasar, seperti:

• Penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)

• Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayah

• Penyaluran bantuan pangan beras

Seluruh beras intervensi tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog. Hingga saat ini, stok CBP tercatat mencapai 3,9 juta ton, yang dinilai cukup kuat untuk mendukung pengendalian inflasi serta menjaga stabilitas harga pangan nasional.

“Beras adalah komoditas strategis yang sensitif terhadap inflasi. Karena itu, Badan Pangan Nasional akan terus memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras melalui intervensi pasar, agar daya beli masyarakat terjaga dan stabilitas pangan nasional tetap terjamin,” tegas Arief.

 

 

 

 

Foto: Dok. Bapanas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup