Prabowo Soroti Data Kawasan Ekonomi Khusus, Minta BPS Perkuat Akurasi dan Kolaborasi

Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap kualitas data nasional, khususnya yang berkaitan dengan Kawasan Ekonomi Khusus. Dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Negara pada Selasa (22/7/2025), Presiden meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk meningkatkan akurasi dan validitas data guna mendukung perencanaan ekonomi nasional.

Kepala BPS Amalia Adininggar menuturkan, Presiden menilai data yang presisi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta memperluas penciptaan lapangan kerja.

“Presiden menegaskan agar BPS terus meningkatkan kualitas dan ketepatan data, terutama yang bersumber dari Kawasan Ekonomi Khusus. Ini penting untuk memastikan arah kebijakan tepat sasaran,” ujar Amalia, Rabu (23/7/2025).

Dalam arahannya, Prabowo juga meminta agar proses pendataan di kawasan-kawasan ekonomi itu dilakukan secara sinergis antara BPS dan pihak pengelola. Kolaborasi dinilai penting agar proses pengumpulan data berjalan cepat tanpa mengorbankan akurasi.

“Presiden menginginkan adanya kerja sama aktif antara pengelola Kawasan Ekonomi Khusus dengan BPS. Pendataan tidak bisa hanya satu arah, harus ada koordinasi langsung di lapangan,” jelas Amalia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa BPS kini tengah menyiapkan strategi percepatan pengumpulan data dari kawasan-kawasan tersebut. “Data dari Kawasan Ekonomi Khusus harus segera bisa dikompilasi dan divalidasi oleh BPS agar dapat segera digunakan dalam perumusan kebijakan,” imbuhnya.

Sebagai catatan, rapat terbatas tersebut juga membahas capaian investasi di berbagai Kawasan Ekonomi Khusus sepanjang tahun 2024. Pemerintah mencatat realisasi investasi sebesar Rp90,1 triliun, melampaui target awal sebesar Rp78,1 triliun.

Peningkatan signifikan ini dipandang sebagai momentum yang perlu ditopang oleh data yang kuat dan komprehensif. Pemerintah berharap ke depan, Kawasan Ekonomi Khusus dapat menjadi motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional dengan dukungan data yang akurat dan real-time.

 

 

 

 

Foto: Dok. BPMI Setpres

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup