Inovasi Digital Lawan TBC: Kabupaten Bogor Luncurkan SI PINTAR, Deteksi Dini Tanpa ke Puskesmas
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Puskesmas Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, menggagas langkah progresif dalam perang melawan Tuberkulosis (TBC) lewat peluncuran program digital bertajuk SI PINTAR (Skrining Inovatif dan Penyuluhan Interaktif Tuberkulosis Aktif dan Responsif). Inovasi ini resmi digulirkan sejak awal 2024 dan menjadi sorotan dalam transformasi layanan kesehatan berbasis teknologi di tingkat nasional.
Berbeda dari pendekatan konvensional, SI PINTAR memungkinkan warga melakukan skrining TBC secara mandiri melalui barcode digital yang terhubung dengan sistem informasi dan edukasi kesehatan. Dengan memanfaatkan gawai dan media sosial, masyarakat kini bisa mengenali gejala dan memahami bahaya TBC tanpa perlu mengantre di fasilitas layanan kesehatan.
Kepala Puskesmas Ciangsana, dr. Ria Suryani, menyebut lebih dari 2.100 warga telah mengikuti skrining mandiri sejak program ini dijalankan. Kelompok sasaran mencakup anak-anak sekolah, ibu hamil, hingga lansia.
“Kami ingin menghapus stigma bahwa TBC adalah aib. Melalui SI PINTAR, masyarakat didorong untuk aktif mengenali dan melawan penyakit ini sejak dini,” ujar Ria dalam keterangannya, Kamis, 10 Juli 2025.
Hasilnya tak hanya positif dari sisi partisipasi. Hingga pertengahan tahun ini, program SI PINTAR berhasil mengidentifikasi 17 kasus TBC aktif. Seluruh pasien tersebut langsung diarahkan pada pengobatan sesuai standar nasional.
“Deteksi dini itu kunci. Semakin cepat ditemukan, semakin besar peluang sembuh,” imbuh Ria.
Puskesmas Ciangsana juga menggandeng berbagai elemen masyarakat demi memperluas jangkauan program. Mulai dari sekolah, posyandu, hingga tokoh masyarakat dan perangkat desa dilibatkan dalam upaya sistematis ini.
“Ini bukan hanya soal teknologi. Ini soal solidaritas sosial dan kolaborasi lintas sektor,” tegas Ria.
Anak-anak sekolah tercatat sebagai kelompok paling responsif terhadap program ini, disusul oleh dewasa muda dan ibu hamil. Edukasi dilakukan dengan pendekatan interaktif dan sederhana, menjadikan SI PINTAR bukan sekadar alat skrining, tetapi juga sarana pembelajaran komunitas.
Inovasi ini juga sejalan dengan gerakan nasional TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) serta misi Kementerian Kesehatan dalam transformasi layanan menuju Smart Puskesmas. SI PINTAR dinilai menjadi model digital yang bisa direplikasi di wilayah lain dalam mengejar target Indonesia bebas TBC pada 2030.
“Kami sedang menanam benih masa depan yang lebih sehat. Melawan TBC bukan hanya tugas dokter atau perawat tapi tanggung jawab seluruh warga. SI PINTAR adalah bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari komunitas,” pungkas Ria.
Foto: HO – jabarprov.go.id