Waspadai Kolesterol Jahat: Gaya Hidup dan Pola Makan Jadi Kunci Pencegahan

Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol jenis Low-Density Lipoprotein (LDL) atau yang dikenal sebagai kolesterol “jahat”. Peningkatan kadar LDL yang tidak terkendali berisiko menimbulkan gangguan serius pada sistem kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Dalam laporan kesehatan yang dirilis awal pekan ini, dijelaskan bahwa kolesterol LDL berkontribusi terhadap pembentukan plak dalam pembuluh darah. Plak tersebut merupakan akumulasi lemak, kolesterol, dan kalsium yang dapat menyumbat aliran darah. Ketika aliran darah menuju jantung atau otak terhambat, risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke meningkat secara signifikan.

Sebaliknya, tubuh juga memiliki kolesterol “baik” yaitu High-Density Lipoprotein (HDL), yang berfungsi membawa kolesterol LDL menjauh dari pembuluh darah dan mengarahkannya ke hati untuk dibuang dari tubuh. Rendahnya kadar HDL dalam darah dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Menurut Kemenkes, faktor penyebab utama tingginya kolesterol adalah pola makan yang tinggi lemak jenuh dan trans, kebiasaan hidup tidak aktif, serta stres berkepanjangan. Konsumsi makanan seperti gorengan, makanan cepat saji, kue-kue olahan, daging olahan (sosis, kornet), dan produk susu penuh lemak dapat meningkatkan kadar LDL secara drastis.

Selain faktor gaya hidup, aspek genetik juga tidak dapat diabaikan. Mutasi gen tertentu diketahui memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengelola kolesterol, termasuk mendaur ulang LDL. Kurangnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan rendahnya kadar HDL, yang seharusnya berperan melindungi jantung.

Tidak hanya itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol turut berperan dalam meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL, sekaligus menurunkan kadar HDL. Sementara itu, stres kronis dapat memicu peningkatan hormon kortisol yang berdampak pada produksi kolesterol berlebih dalam tubuh.

Sebagai langkah preventif, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara rutin, menghindari rokok dan alkohol, serta mengelola stres dengan baik. Pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala juga dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup