Pemerintah & Swasta Kolaborasi Perkuat Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak Indonesia
Pemerintah terus mendorong keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya mempercepat penurunan angka kekurangan gizi anak di Indonesia. Salah satu inisiatif yang mendapat sorotan adalah Program Gotong Royong Makan Bahagia Gratis yang dilaksanakan di SDN Tambora 1, Jakarta Barat, Jumat (10/10/2025).
Program ini diinisiasi oleh Matahari Pagi Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak sebagai donatur, dan didukung penuh oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kolaborasi lintas sektor dari para donatur dan pelaku usaha sangat diharapkan agar persoalan gizi yang menjadi tantangan nasional dapat segera kita pecahkan bersama,” ujar Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, di sela kegiatan tersebut.
Haryo menyampaikan, program ini bukanlah pesaing dari program MBG yang dicanangkan pemerintah, melainkan sebagai pelengkap yang mengisi kekosongan wilayah yang belum terjangkau oleh program nasional.
“Tujuan utamanya adalah memberikan gizi yang lebih baik kepada anak-anak, khususnya yang hadir di sini,” imbuh Haryo.
Gotong Royong sebagai Wujud Solidaritas Nasional
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah, menegaskan bahwa program ini dijalankan dengan semangat gotong royong untuk memperkuat solidaritas nasional.
“Ini adalah kelanjutan dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat solidaritas nasional dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia,” jelas Dahnil.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting, mengingat keterbatasan fiskal negara dalam menjangkau seluruh wilayah.
“Prinsipnya, semoga program ini menumbuhkan semangat solidaritas nasional. Inisiatif seperti ini bisa dimulai oleh kelompok masyarakat mana pun, termasuk para pengusaha,” katanya.
Presiden Prabowo sendiri menargetkan 80 juta anak dapat terlayani melalui Program Makan Bergizi Gratis. Karena itu, partisipasi dari berbagai pihak menjadi kunci sukses dalam memperluas cakupan program.
“Kami dorong juga perusahaan besar dan kelompok masyarakat untuk memanfaatkan dana CSR serta membangun dapur higienis. Ini bentuk nyata solidaritas nasional,” tambah Dahnil.
Babah Alun: Libatkan UMKM & Donatur Lokal
Pengusaha sekaligus anggota Majelis Pembina Matahari Pagi Indonesia, Jusuf Hamka (yang dikenal sebagai Babah Alun), menyampaikan bahwa program Makan Bahagia Gratis juga menggandeng berbagai donatur dan UMKM di sekitar sekolah.
“Kami ingin memberi contoh nyata. Program ini sudah berjalan di Bandung Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat, dan akan diperluas ke lima wilayah lain di Indonesia,” ujar Jusuf Hamka.
Ia menyebut, sinergi antara pihak swasta dan masyarakat menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program unggulan pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis.
“Kami bersama Matahari Pagi Indonesia melaksanakan hankamrata — pertahanan dan keamanan rakyat semesta — dalam wujud pemenuhan gizi bagi anak-anak bangsa,” tegasnya.
Program Percontohan Sebelum Integrasi Nasional
Program Makan Bahagia Gratis di SDN Tambora 1 rencananya akan berlangsung selama satu tahun. Setelah itu, apabila program MBG dari pemerintah mulai berjalan di wilayah tersebut, inisiatif swasta ini akan dialihkan ke daerah lain yang belum terjangkau.
“Prinsip utamanya adalah solidaritas nasional. Kalau di sini sudah masuk MBG pemerintah, kita geser ke daerah lain yang belum,” pungkas Dahnil.
Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dari akses gizi yang layak demi mendukung pertumbuhan dan kecerdasan generasi mendatang.
Foto : Antara








