BKKBN Dorong Keluarga Berkualitas Lewat Program Bangga Kencana di Mataram
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama mitra kerja terus memperkuat komitmen membangun keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digelar di Aula Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kota Mataram, Selasa (7/10/2025).
Dengan mengusung tema “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas”, acara ini dihadiri berbagai pihak lintas sektor, mulai dari perwakilan DPR RI, BKKBN pusat dan daerah, hingga Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Mataram.
Anggota Komisi IX DPR RI, H. M. Muazzim Akbar, menegaskan pentingnya perencanaan keluarga sebagai pondasi membangun masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Menurutnya, kesadaran masyarakat kini perlu berkembang dari sekadar slogan “dua anak cukup” menjadi pemahaman yang lebih komprehensif soal kesejahteraan keluarga.
“Yang ditekankan sekarang bukan cuma jumlah anak, tapi perencanaannya. Apakah kita siap memberikan pendidikan dan gizi terbaik bagi anak-anak kita? Itu yang harus jadi fokus,” kata Muazzim.
Ia juga menyoroti pentingnya menaati batas usia ideal menikah, yakni minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki, demi menekan angka pernikahan dini yang masih marak di sejumlah daerah.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis BKKBN, Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, menyampaikan bahwa pelaksanaan program Bangga Kencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan perkembangan positif.
“Tren kelahiran di NTB mulai menurun dan partisipasi keluarga dalam program KB meningkat. Namun, angka kelahiran masih di atas rata-rata nasional dan partisipasi KB sedikit di bawahnya. Meski begitu, jumlah keluarga berisiko stunting terus menurun, ini kabar baik,” jelas Ukik.
Dalam sesi diskusi, isu pernikahan usia dini mencuat sebagai persoalan utama, terutama di Lombok Utara dan Lombok Tengah. Faktor ekonomi disebut menjadi penyebab dominan, sementara edukasi dan konseling remaja di sekolah dinilai sebagai langkah pencegahan yang perlu diperkuat.
Pelaksana Harian Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Setya Budi Irianta, menegaskan bahwa keberhasilan program Bangga Kencana menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Visi nasional kita adalah membangun SDM unggul, ekonomi maju, dan pemerintahan yang efektif. Semua itu berawal dari keluarga. Keluarga berkualitas adalah kunci menuju Indonesia Emas,” ujarnya.
Kepala DPPKB Kota Mataram, H. Carnoto, menambahkan bahwa fenomena pernikahan anak masih menjadi tantangan serius di daerahnya, meskipun data resmi hanya mencatat delapan kasus.
“Data bisa saja belum menggambarkan kondisi sebenarnya. Bisa jadi jumlahnya lebih banyak. Karena itu, penting bagi kita untuk terus mengedukasi masyarakat agar menghindari kehamilan berisiko 4T—Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, dan Terlalu Sering,” tegasnya.
Untuk memperkuat implementasi program, Pemerintah Kota Mataram kini memiliki 50 Kampung KB yang tersebar di seluruh kecamatan sebagai pusat edukasi dan layanan langsung kepada masyarakat.
Melalui sosialisasi ini, BKKBN berharap kesadaran masyarakat NTB, khususnya di Kota Mataram, terhadap pentingnya perencanaan keluarga terus meningkat. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.
Foto : Istimewa








