Pemerintah Catat Capaian Signifikan Program Pendidikan Bermutu, Rp181 Triliun untuk Akses Inklusif dan Berkeadilan
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaporkan pencapaian signifikan dalam pelaksanaan program prioritas Pendidikan Bermutu untuk Semua sepanjang periode Oktober 2024 hingga September 2025. Dengan total alokasi anggaran mencapai Rp181,72 triliun, pemerintah menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menegaskan bahwa capaian tersebut bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan wujud nyata dari perubahan yang langsung dirasakan oleh masyarakat pendidikan.
“Program prioritas ini bukan hanya angka capaian, tetapi nyata membawa dampak langsung bagi guru, siswa, dan masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan pendidikan yang bermutu dan merata untuk semua,” ujarnya dikutip dari laman resmi Kemendikdasmen.go.id, Kamis (18/9/2025).
Revitalisasi Sekolah Lampaui Target
Salah satu capaian paling mencolok adalah pada program revitalisasi satuan pendidikan. Dengan anggaran sebesar Rp16,97 triliun, pemerintah berhasil merevitalisasi 15.523 satuan pendidikan dari target awal 10.440.
Program ini mencakup berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB. Selain itu, pembangunan 52 unit sekolah baru dan revitalisasi 122 satuan pendidikan nonformal juga menjadi bagian dari pencapaian ini.
Peningkatan infrastruktur pendidikan ini tidak hanya memperbaiki kualitas ruang belajar, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi daerah melalui pelaksanaan berbasis swakelola.
Digitalisasi Pendidikan Jangkau Ratusan Ribu Sekolah
Pemerintah juga terus memperluas akses digitalisasi pendidikan sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025. Program ini kini telah menjangkau lebih dari 285.000 sekolah dari jenjang PAUD hingga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Dengan perangkat dan metode pembelajaran interaktif, siswa terbukti lebih termotivasi dalam belajar, pemahaman materi meningkat, serta keterampilan digital siswa semakin berkembang. Digitalisasi ini juga menjadi solusi atas tantangan learning loss dan kesenjangan literasi maupun numerasi.
Kesejahteraan Guru Meningkat, Sertifikasi Dipermudah
Komitmen pemerintah terhadap guru tercermin dari alokasi anggaran sebesar Rp13,2 triliun untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru non-ASN.
Tunjangan profesi guru non-ASN naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan, menyasar lebih dari 785 ribu guru. Selain itu, 253 ribu guru PAUD nonformal non-ASN juga menerima bantuan subsidi upah sebesar Rp300 ribu.
Sebanyak 804 ribu guru didukung untuk mengikuti sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan 16.197 guru difasilitasi untuk menempuh pendidikan jenjang S1 atau D4.
Guru non-ASN juga memperoleh insentif sebesar Rp300 ribu per bulan selama tujuh bulan mulai Juni 2025. Total Rp2,1 juta akan diterima sekaligus oleh masing-masing guru pada periode Agustus–September 2025.
Program Indonesia Pintar dan Beasiswa ADEM Perluas Akses Pendidikan
Dari sisi perluasan akses pendidikan, pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) menargetkan 18,5 juta siswa dengan anggaran Rp13,5 triliun. Sementara itu, Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) menyasar 4.679 siswa dari daerah 3T, seperti Papua dan wilayah perbatasan, dengan anggaran Rp127 miliar.
Kedua program ini terbukti mengurangi angka putus sekolah serta membantu siswa dari keluarga prasejahtera untuk melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya.
Dana Operasional dan Tunjangan ASN Disalurkan Lebih Cepat dan Efisien
Program Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik telah menyalurkan Rp59,3 triliun untuk mendukung 50,4 juta peserta didik di 422 ribu satuan pendidikan.
Di sisi lain, tunjangan untuk guru ASN juga menunjukkan progres signifikan. Sebanyak Rp70 triliun telah dialokasikan untuk:
• Tunjangan Profesi Guru (TPG): 1.522.722 guru
• Dana Tambahan Penghasilan (DTP): 332.170 guru
• Tunjangan Khusus Guru (TKG): 62.536 guru
Seluruh tunjangan ini disalurkan langsung ke rekening guru, memangkas birokrasi dan mempercepat manfaat yang diterima.
Komitmen Nyata Menuju Pendidikan Berkualitas
Kemendikdasmen menegaskan bahwa setiap program dan kebijakan dirancang untuk memberi dampak langsung dan nyata pada kehidupan masyarakat. Suharti menekankan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup guru, siswa, dan keluarga Indonesia.
“Pendidikan bermutu bukan hanya sebuah visi, tetapi komitmen nyata untuk menghadirkan perubahan yang dapat dirasakan di kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Foto: Dok. Kemendikdasmen.go.id