Tekan Kasus Kebakaran, Warga Jaktim Diminta Jadi Duta APAR di Lingkungannya
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur terus menggencarkan upaya pencegahan kebakaran dengan mendorong peran aktif masyarakat. Wali Kota Jakarta Timur Munjirin mengajak warga yang telah memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk menjadi duta sosialisasi di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Warga yang sudah punya APAR kita minta untuk bisa menjadi duta sosialisasi bagi tetangga di sekitarnya,” ujar Munjirin usai Apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Senin (15/9/2025).
Munjirin menegaskan, peran masyarakat sangat penting dalam memperluas edukasi tentang penggunaan APAR sebagai upaya pencegahan kebakaran sejak dini.
Gerakan GEMPAR, Langkah Serius Tekan Kebakaran
Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2025, yang mendorong kepemilikan dan penggunaan APAR di rumah-rumah warga. Pemerintah berharap gerakan ini tidak hanya menjadi simbolik, tetapi juga diikuti oleh langkah konkret di lapangan.
“Kita harus lakukan sosialisasi masif. Undang masyarakat, libatkan semua wilayah. Misalnya, Kecamatan Pulogadung yang sudah punya APAR bisa jadi duta sosialisasi ke kanan-kiri tetangganya. Dengan begitu, gerakannya akan semakin masif dan berdampak,” jelas Munjirin.
Jaktim Wilayah Rawan, Warga Diminta Lebih Siaga
Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sepanjang Januari hingga Juli 2025, terjadi 922 kasus kebakaran di wilayah DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah kedua tertinggi dengan 242 kasus, setelah Jakarta Barat yang mencatat 260 kasus.
Objek yang paling sering terbakar adalah:
• Bangunan perumahan: 345 kejadian
• Bangunan umum dan perdagangan: 197 kejadian
• Kendaraan: 42 kejadian
Sebanyak 61 persen penyebab kebakaran diduga berasal dari masalah kelistrikan, termasuk penggunaan komponen yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang tidak standar, serta kelalaian pengguna dalam mengelola listrik.
“Gerakan bersama ini akan membuat pencegahan kebakaran di Jakarta Timur berjalan lebih efektif,” kata Munjirin.
APAR Saja Tidak Cukup, Pemahaman Warga Jadi Kunci
Tak hanya memiliki APAR, Munjirin mengingatkan warga untuk memahami cara penggunaannya dan melakukan perawatan rutin. Hal ini penting agar APAR berfungsi maksimal saat terjadi kondisi darurat.
Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap kesadaran warga terhadap pentingnya alat pemadam kebakaran semakin meningkat dan menyebar luas ke semua lapisan masyarakat.
Foto: Dok. Pemkot Jaktim