Pemkot Mataram Genjot Pendidikan Inklusif dan Sekolah Ramah Anak, Minta Dukungan Pusat

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memperkuat komitmen menghadirkan pendidikan inklusif dan Sekolah Ramah Anak (SRA) di seluruh jenjang pendidikan. Langkah ini akan dibarengi dengan koordinasi intensif bersama pemerintah pusat untuk memastikan dukungan regulasi, fasilitas, dan pendanaan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, menegaskan pendidikan inklusif dan SRA tidak boleh dipandang sebagai program tambahan, melainkan menjadi bagian dari budaya sekolah.

“Pendidikan inklusif dan SRA harus terintegrasi dalam sistem pendidikan kita. Karena itu, kebutuhan daerah akan kami sampaikan langsung ke kementerian,” ujar Yusuf, Rabu (13/8/2025).

Saat ini, Dinas Pendidikan Mataram telah mengembangkan sejumlah sekolah inklusif dan menerapkan konsep SRA di berbagai tingkat. Namun, keterbatasan guru pendamping khusus, minimnya fasilitas ramah anak berkebutuhan khusus (ABK), serta kurangnya pelatihan guru masih menjadi tantangan utama.

Yusuf berharap koordinasi ke pemerintah pusat dapat mempercepat pemenuhan sarana, peningkatan kompetensi pendidik, hingga penguatan anggaran.

“Dengan sinergi pusat dan daerah, kami optimistis kualitas pendidikan inklusif dan SRA di Mataram akan semakin baik,” ujarnya.

Pendidikan inklusif dan SRA dinilai strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan setara bagi seluruh siswa. Pemkot Mataram menargetkan seluruh sekolah di wilayahnya dapat mengadopsi prinsip inklusi dan perlindungan anak dalam waktu dekat.

 

 

 

Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup