Sekolah Rakyat Hadir di Bogor, Harapan Baru Bagi Anak Putus Sekolah

Pemerintah Kabupaten Bogor resmi meluncurkan dua Sekolah Rakyat di Kecamatan Cibinong dan Ciseeng, sebagai bagian dari komitmen menghadirkan pendidikan inklusif dan merata bagi seluruh warganya. Program ini ditandai dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 di Sentra Terpadu Inten Suweno, Selasa, 15 Juli 2025.

Inisiatif ini merupakan jawaban atas tantangan pendidikan yang masih dihadapi sebagian masyarakat, terutama mereka yang belum terjangkau layanan pendidikan formal. Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi alternatif yang gratis, fleksibel, dan berbasis kebutuhan masyarakat. Tak hanya menyasar anak-anak putus sekolah, program ini juga membuka peluang belajar bagi warga dewasa yang belum sempat mengenyam pendidikan.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menyatakan bahwa program ini adalah wujud nyata dari semangat kemerdekaan di bidang pendidikan.

“Putus sekolah bukan akhir cerita. Sekarang ada harapan baru untuk anak-anak yang sempat terhenti pendidikannya. Mudah-mudahan kedua sekolah ini bisa berjalan dengan baik dan memberi manfaat luas,” kata Rudy.

Sekolah Rakyat mengusung konsep boarding school atau pendidikan berasrama sesuai arahan Kementerian Sosial. Selain mata pelajaran umum, kurikulum juga mencakup pelatihan kepemimpinan, keterampilan hidup, kesehatan dan gizi, serta pendidikan karakter dan nasionalisme. Semua fasilitas diberikan secara gratis, menjadikannya ruang belajar ramah untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Kehadiran Sekolah Rakyat disambut antusias masyarakat. Salah satu orang tua siswa, Khotimah, mengaku lega karena beban pendidikan anaknya kini bisa teratasi.

“Alhamdulillah, saya sangat senang. Ini sangat membantu kami, terutama masyarakat kurang mampu. Kalau bayar-bayar kami nggak sanggup,” ujarnya.

Apresiasi juga datang dari para siswa. Resin, siswa asal Cibinong, menyebut fasilitas sekolah memadai dan sangat mendukung proses belajar.
“Bagus sekolahnya, ini sangat membantu kami,” katanya.

Senada dengan itu, Amira Khaliza, siswa lainnya, merasa bangga bisa menjadi bagian dari Sekolah Rakyat.

“Senang banget bisa masuk ke sini. Sekolahnya bagus, banyak teman juga,” ujarnya.

Dari sisi masyarakat umum, dukungan juga mengalir. Rangga Wahyu Firmansyah, warga Cibinong, menyebut program ini sangat berarti bagi keluarga dari kalangan bawah.

“Program ini sangat bagus dan membantu keluarga kurang beruntung. Saya sangat mengapresiasinya,” katanya.

Melalui kehadiran Sekolah Rakyat, Pemerintah Kabupaten Bogor berharap dapat menekan angka Anak Tidak Sekolah (ATS), meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK), serta mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayahnya. Program ini juga menjadi bukti bahwa pendidikan harus menjadi hak, bukan kemewahan.

 

 

Foto: Pemprov Jabar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup