Pacu Jalur Mendunia, Bupati Kuansing Apresiasi Peran Konten Kreator dan Kolaborasi Lintas Sektor

Tradisi pacu jalur, kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi, Riau, kini menembus panggung dunia. Di tengah gemuruh tepuk tangan dan suara gendang yang mengiringi derap dayung perahu, Bupati Kuansing Suhardiman Amby mengungkapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada para konten kreator yang dinilainya berperan besar dalam mengangkat pamor budaya pacu jalur hingga ke tingkat internasional.

“Pacu jalur kini bukan hanya milik Kuansing atau Riau, tapi sudah menjadi milik dunia. Kita harus berterima kasih kepada para konten kreator lokal yang terus mempublikasikan keunikan dan kemegahan event ini secara konsisten,” ujar Suhardiman Amby, yang juga menyandang gelar adat Datuk Panglimo Dalam, saat menyampaikan pernyataannya pada Selasa, 8 Juli 2025.

Pernyataan tersebut dikutip dari Media Indonesia pada Kamis, 10 Juli 2025. Bupati menilai, di era digital saat ini, narasi visual dari para pembuat konten memiliki kekuatan untuk menjangkau audiens global dan memperkenalkan warisan budaya lokal ke berbagai belahan dunia.

Tak hanya kepada konten kreator, Bupati juga memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang selama ini terlibat dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pacu jalur. Ia menyebut keberhasilan agenda budaya tahunan tersebut adalah buah dari sinergi banyak pihak mulai dari aparat TNI dan Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga tokoh-tokoh adat dan masyarakat setempat.

“Kolaborasi ini adalah bentuk nyata semangat gotong royong yang menjadi kekuatan kita. Pacu jalur bukan sekadar lomba perahu, melainkan simbol identitas, kekompakan, dan harga diri masyarakat Kuansing,” katanya.

Pacu jalur merupakan tradisi lomba perahu panjang khas Kuantan Singingi yang digelar rutin setiap tahun di Sungai Kuantan. Tradisi ini berakar dari kebiasaan nenek moyang dalam merayakan panen raya dan kini menjadi festival rakyat yang menyatukan ribuan orang dari berbagai daerah.

Belakangan, dengan dukungan teknologi digital dan penyebaran informasi lewat media sosial, daya tarik pacu jalur melesat pesat. Video-video festival yang diunggah para kreator lokal berhasil mencuri perhatian penonton internasional, bahkan mengundang wisatawan mancanegara datang langsung menyaksikan kemeriahannya.

Bupati Suhardiman berharap kesuksesan ini bisa menjadi momentum untuk terus menjaga dan mengembangkan tradisi tersebut, tanpa kehilangan akar budaya aslinya. Ia juga mendorong generasi muda Kuansing untuk terus berinovasi mempromosikan budaya lokal melalui media kreatif.

“Kita harus bisa berdiri sejajar dengan kebudayaan besar dunia lainnya. Pacu jalur adalah warisan yang tak ternilai, dan sudah selayaknya kita jaga bersama,” tutupnya.

 

 

Foto: Dok. Humas Pemprov Riau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup