Kadisdik Jabar Bantah Isu Soal Tak Punya Jawaban: Ujian SPMB Dirancang Uji Ketelitian Siswa
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto, menanggapi serius keluhan sejumlah peserta Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap 2 jalur prestasi yang mempertanyakan validitas soal dalam tes terstandar sesi 3 pada 3 Juli dan sesi 1 pada 4 Juli 2025. Peserta mengeluhkan adanya soal yang disebut tidak memiliki jawaban benar di antara pilihan yang tersedia.
Purwanto menegaskan bahwa seluruh soal dalam tiga sesi ujian telah melewati proses penyusunan dan pengujian yang ketat sesuai standar pendidikan. Menurutnya, tidak benar jika ada soal tanpa jawaban yang sahih.
“Seluruh soal disusun melalui tahapan analisis kurikulum, perumusan indikator, hingga kalibrasi berdasarkan tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Tidak ada satu pun soal yang tanpa jawaban benar,” ujar Purwanto melalui siaran resmi Dinas Pendidikan Jabar, Kamis, 10 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa beberapa soal memang mengandung pilihan jawaban pengecoh yakni opsi yang secara sekilas tampak benar, namun sebenarnya salah. Tujuannya adalah untuk mengukur ketelitian dan konsentrasi peserta didik.
“Soal dirancang untuk menstimulasi kemampuan berpikir kritis. Banyak siswa terbukti mampu menjawabnya dengan benar, termasuk di sesi 3,” tambahnya.
Purwanto menjabarkan bahwa dalam sistem soal pilihan ganda, pengecoh disusun dengan struktur dan substansi yang menyerupai jawaban benar. Hal ini dirancang untuk menantang siswa agar tidak sekadar menebak, melainkan benar-benar memahami materi ujian.
“Kalau siswa tidak teliti, mereka bisa terkecoh. Tapi justru di sinilah kemampuan berpikir logis dan pemahaman diuji,” kata dia.
Sebagai bentuk pengendalian mutu pendidikan, Purwanto menegaskan bahwa pelaksanaan tes terstandar akan terus dievaluasi secara berkala. Evaluasi ini mencakup kualitas soal, sistem pelaksanaan, hingga respons peserta didik. Ia juga mengimbau para siswa dan orang tua untuk lebih fokus pada proses belajar yang bermakna, bukan hanya hasil akhir ujian.
Sebagai solusi bagi peserta yang berhalangan hadir pada tanggal 3 dan 4 Juli, Dinas Pendidikan Jawa Barat menyediakan jadwal ujian susulan pada Senin, 7 Juli 2025. Kesempatan ini diberikan agar seluruh siswa tetap memperoleh hak yang sama dalam mengikuti seleksi secara adil.
“Kami ingin memastikan setiap siswa memiliki akses yang setara dalam seleksi ini. Prinsipnya, semua proses harus transparan, objektif, dan akuntabel,” tutup Purwanto.
Foto: HO – jabarprov.go.id