Sebanyak 169 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang dan Longsor, 86 Masih Hilang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang, banjir, dan tanah longsor mencapai 169 orang.
“Ini data korban meninggal dunia sampai Rabu (3/12) pukul 20.00 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, dikutip Kamis (4/12/2025).
Rahmat menjelaskan, para korban meninggal tersebar di sejumlah kecamatan, yakni Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, dan Palupuh. Selain itu, sebanyak 86 orang masih dilaporkan hilang, yang sebagian besar berada di Kecamatan Palembayan dan Malalak.
Untuk upaya pencarian korban hilang, BPBD Agam bersama Basarnas, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), serta relawan akan melanjutkan operasi pencarian pada Kamis (4/12) pagi.
“Mudah-mudahan para korban bisa ditemukan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Selain korban meninggal dan hilang, sebanyak 35 orang dilaporkan menjalani perawatan di rumah sakit akibat mengalami luka-luka. Sementara itu, jumlah warga yang mengungsi akibat bencana mencapai 12.800 orang yang tersebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Mutiara, dan sejumlah wilayah lainnya.
Para pengungsi saat ini ditampung di rumah warga, lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah, masjid, mushala, serta tempat aman lainnya. Kebutuhan makan selama masa pengungsian dipenuhi melalui dapur umum yang telah didirikan.
“Kami terus mendistribusikan bahan kebutuhan baik untuk pengungsi maupun warga terdampak bencana,” tutup Rahmat.
Foto : Istimewa








