Pemerintah Upayakan Sekolah Kembali Berjalan di Wilayah Terdampak Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Pemerintah terus mengupayakan agar kegiatan sekolah kembali berjalan di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan untuk memastikan hak-hak anak tetap terpenuhi meski kondisi di lapangan masih dalam tahap pemulihan.
“Kita sedang bekerja keras memulihkan keadaan, termasuk memastikan sekolah bisa kembali berjalan normal. Secara bertahap kondisinya mulai membaik,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Gus Ipul menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada Sekolah Rakyat yang terdampak langsung bencana. Namun, pemerintah memastikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan atau terdampak tetap menjadi perhatian pemerintah daerah dan tim khusus yang telah diturunkan ke lokasi.
“Selain pemulihan infrastruktur dan penyelamatan warga, kami juga memprioritaskan bagaimana sekolah bisa kembali beroperasi. Memang masih ada beberapa wilayah yang terisolir, tetapi semua kekuatan sudah digerakkan untuk mengatasinya. Insyaallah dalam satu hingga tiga hari ke depan bisa teratasi dengan baik,” ujarnya.
Kementerian Sosial terus memperkuat dukungan bagi warga terdampak banjir di tiga provinsi tersebut. Hingga Senin (1/12), total bantuan logistik bufferstock yang telah disalurkan mencapai Rp14,5 miliar. Selain itu, layanan bantuan bahan natura melalui dapur umum dan dapur mandiri juga digerakkan dengan nilai sekitar Rp4,5 miliar.
Dapur umum tersebut tersebar di sejumlah titik:
Sumatera Barat: 9 titik (Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan) dengan pelayanan sekitar 30.000 porsi per hari.
Sumatera Utara: 12 titik (Mandailing Natal, Langkat, Tapanuli Utara) melayani sekitar 30.000 porsi per hari.
Aceh: 7 titik (Subulussalam, Pidie Jaya, dan sekitarnya) menghasilkan sekitar 28.000 porsi per hari.
Jumlah layanan terus bertambah mengikuti perkembangan kondisi di lapangan.
Menurut data BNPB, total korban banjir dan tanah longsor di tiga provinsi tersebut hingga hari ini mencapai 631 jiwa, dengan 472 orang masih dilaporkan hilang. Korban luka tercatat sebanyak 2.600 orang, sementara jumlah pengungsi mencapai 1 juta jiwa.
Foto: Dok. BPMI Setpres








